Majalah Farmasetika – Studi bioekivalensi sangat penting untuk pengembangan obat dan digunakan sebagai pembuktian keamanan serta kemanjuran produk. Biowaiver merupakan penerimaan regulasi, pembebasan atau penggantian studi bioekivalensi dan bioavailabilitas in vivo dengan kadar in vitro.
Biowaiver dapat digunakan dengan syarat kadar hasil in vitro dapat dipercaya dan merepresentatifkan hasil kadar in vivo sehingga studi bioekivalensi klinis dapat diabaikan. Adapun keuntungan dari penggunaan biowaiver diantaranya yaitu dapat menghindari pengujian yang mahal, mengurangi waktu dalam peluncuran produk serta mengurangi biaya produk.
Studi biowaiver berbasis BCS perlu memerhatikan beberapa aspek, yaitu :
1. Human mass balance studies
Tujuan dari human mass balance studies adalah untuk memahami bagaimana obat diabsorpsi, dimetabolisme dan diekskresikan setelah pemberian dosis. Informasi ini dibutuhkan untuk menentukan pemerikasan klinis lain yang mungkin diperlukan untuk persetujuan regulasi obat baru.
2. Human absolute bioavailability studies
Bioavailabilitas absolut mengacu pada bahan aktif farmasi yang mencapai sirkulasi sistemik dan fraksi obat yang diserap berkisar antara 0 hingga 1. Jika F = 0, maka tidak ada penyerapan obat. Sedangkan, jika F = 1, maka obat sepenuhnya diserap secara sistemik. Jumlah total obat yang mencapai sirkulasi sistemik berbanding lurus dengan area under curve (AUC). Fraksi obat yang diserap ditentukan dengan membandingkan AUC masing-masing produk uji dan dosis obat sama yang diberikan secara intravena.
Permeabilitas in vitro dapat dikategorikan menjadi :
In vitro cell monolayers
Sel ditumbuhkan pada filter semi-berpori untuk membentuk lapisan tunggal yang secara morfologis dan fungsional menyerupai epitel usus. Lapisan tunggal ditempatkan dalam aparatus difusi yang mengandung ruang apikal (AP) dan basolateral (BL) yang masing-masing mewakili permukaan mukosa dan serosal usus. Obat ditambahkan ke ruang AP atau BL kemudian diukur dari waktu ke waktu.
Non-cellular parallel artificial membrane assay (PAMPA) terdiri dari dua ruang larutan buffer berair yang dipisahkan oleh filter berpori yang mengandung lipid dalam pelarut organik. Transportasi obat dinilai seperti tes monolayer sel di mana obat ditambahkan ke ruang donor dan penampilannya diukur dari waktu ke waktu di ruang penerima.
Biowaiver berbasis BCS dapat digunakan dengan melakukan Uji Disolusi Terbanding (UDT) antara produk uji dengan inovator untuk mengetahui similaritas atau perbedaan profil disolusi antara keduanya. Uji Disolusi Terbanding dilakukan dengan cara :
Buffer pH 1,2 à simulasi cairan lambung tanpa enzim
Buffer pH 4,5 à simulasi peralihan cairan lambung dan usus
Buffer pH 6,8 à simulasi cairan usus tanpa enzim
Profil produk uji dan inovator harus serupa di ketiga media. Produk serupa jika faktor kesamaan f2 ≥ 50 dan kedua produk menunjukkan 85% larut dalam 15 menit.
Biowaiver dapat digunakan untuk mempermudah pembuatan obat agar lebih efektif dan efisien asalkan syarat dan parameter yang telah ditetapkan telah terpenuhi. BCS merupakan salah satu parameter penting yang digunakan, sehingga tidak diperlukannya studi biovailabilitas dan bioekivalensi in vivo dalam pengembangan obat baru dan generik.
DAFTAR PUSTAKA
European Medicines Agency. 2022. Use of molnupiravir for the treatment of COVID-19. Tersedia online di https://www.ema.europa.eu/en/documents/referral/lagevrio-also-known-molnupiravir-mk-4482-covid-19-article-53-procedure-assessment-report_en.pdf [17 Mei 2022].
Nagadurga, D.H. 2020. Bioavailability and Bioequivalence Studies. London: Intech Open.
Sarkar, A. 2019. Types of Biowaivers: A Discussion. International Journal of Drug Regulatory Affairs. Vol. 7(3): 14 – 20.
Winokan, H.G dan Iyan, S. 2019. Review: Karakteristik Disolusi Tablet Immediate Release dengan API BCS Kelas II sebagai Biowaiver serta Pendekatan untuk Meningkatkan Kelarutannya. Farmaka. Vol. 17(2): 442 – 454.
Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…
Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…
Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…
Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…
Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…
Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…