Majalah Farmasetika – Sebanyak 263 mahasiswa dari 13 Perguruan Tinggi Farmasi (PTF) se-Indonesia mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Kedaireka Aplikasi InaTTI (Indonesia Tes dan Telefarmasi) di Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.
Acara peluncuran telah dilakukan secara Hybrid pada Jumat 19 Agustus 2022 pukul 13.00-14.35 WIB, yang bertempat di Ruang Kedaireka Departemen Farmasetika dan Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran dan melalui Zoom Meeting. Dari 263 mahasiswa, 257 mahasiswa mengikuti program pertukaran pelajar mata kuliah Farmasi Informatika (2 SKS), dan 6 mahasiswa magang bersertifikat (20 SKS).
Dikutip dari kanal media Unpad, zaman serba canggih menuntut kita untuk beralih ke teknologi yang lebih praktis. Aplikasi menjadi salah satu solusi cerdas dalam menjawab problematika masyarakat yang serba dinamis. Melalui program ini yang didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui hibah Matching Fund 2022 Kedaireka berupaya mengembangkan aplikasi InaTTI dengan mengintegrasikan program MBKM.
Pengembangan aplikasi InaTTI yang awalnya merupakan sistem informasi Laboratorium COVID-19 terintegrasi dengan sampling point, dan pelanggan hingga mengoptimalisasi pelayanan kefarmasian melalui fitur Telefarmasi. Program ini juga terselenggara berkat kolaborasi dengan PT Sahaware Teknologi Indonesia dan didukung dengan berbagai Mitra laboratorium dan klinik yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya wilayah Bandung, Jakarta, dan Bali.
Acara peluncuran ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Apt. Ajeng Diantini, M. Si., Ketua Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Padjajaran Prof. Apt. Nasrul Wathoni, Ph.d sekaligus Ketua Tim Program Kedaireka. Direktur Injabar Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Apt. Keri Lestari, M.Si sekaligus Founder Aplikasi InaTTI, Direktur PT Sahaware Teknologi Indonesia, Bapak Zulhamdi, S.Si, M.T., Dekan Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, Prof. Laode Rijal, M.Si., para dosen pengampu, dan Ketua Program Studi asal kampus peserta, serta Mahasiswa peserta Program MBKM kedaireka.
Dalam sambutannya, Prof Ajeng menyampaikan bahwa projek ini bertujuan untuk membuat suatu produk digital yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui upaya pendampingan dengan telefarmasi. Telefarmasi dianggap sebagai solusi yang memudahkan masyarakat yang membutuhan layanan kefarmasian dan bagi Apoteker dalam melayani masyarakat terutama di masa pandemi. Prof Ajeng berharap, seluruh mahasiswa yang mengikuti program kampus merdeka ini yang kedepannya akan menjadi para apoteker akan siap bersama-sama pendampingan atau pelayan kesehatan kepada masyarakat. dan mengucapkan terimakasih kepada para kaprodi dan pimpinan universitas yang hadir.
Kemudian Direktur Injabar menyampaikan dalam sambutannya bahwa semoga program ini bermanfaat bagi sekuruh stakeholder, baik mahasiwa ataupun pengguna aplikasi InaTTI yang saat ini telah digunakan oleh apoteker di Kimia Farma. Direktur Injabr juga mengucapakn terimakasih karna tentunya program ini berjalan dengan baik karena adanya kolaborasi dari berbagai pihak terutama Injabar yang selama ini telah mengembangkan, merealisasikan, dan mengkomersialkan aplikasi ini. Injabar adalah unit usaha Universitas Padjdjaran yang mempertemukan inovasi riset oleh periset Unpad untuk bertemu dengan mira yang kemudianan dihilirkan atau digunakan oleh mitra tersebut.
Direktur Injabar menyampaikan bahwa program ini merupakan sarana untuk Merdeka belajar dan juga untuk membangun kualitas jejaring dengan berbagai pihak dalam hal ini adalah pengguna kita dan belajar untuk mengembangkan riset yang sifatnya didukung tidak hanya oleh Technology Readiness Level (TRL) tetapi juga oleh Demand Readiness Level (DRL).
“Alhamdulillah demand terhadap aplikasi telefarmasi ini terjawab oleh tim riset yang dimanfaatkan untuk pembelajaran dan peningkatan kualitas pelayanan kefamasian berbasi digital”. ungkap Prof Keri.
Pada akhir sesi sambutan Prof. Dr. Laode Rijai, M. Si. menambahkan bahwa “harapannya apa yang akan dilakukan oleh mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan karakter di bidang kefarmasian, beliau menambahkan ikutilah program ini dengan seksama dan konsentrasi penuh”.
Khususnya pada Acara Peluncuran program kampus merdeka ini, Pak Zulhamdi selaku Direktur Utama PT. Sahaware Teknologi Indonesia mendeskripsikan Journey of InaTTI.
Beliau menuturkan bahwa pada Agustus ini fitur Telefarmasi sudah siap luncur guna memberikan pelayanan kesehatan di Indonesia. Dalam perbincangan tersebut juga Prof. Apt. Nasrul Wathoni, Ph.d menambahkan bahwa harapannya InaTTI sebagai aplikasi pertama di Indonesia yang memiliki fitur Telefarmasi dengan Patient Medical Record (PMR) kedepannya dapat mendunia dalam menyebarkan kebermanfaatan sebagaimana visi misi Unpad yakni Unpad bermanfaat dan bermartabat.
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…