Berita

BPOM Rilis Metode Analisis Uji Cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol pada Sirup Obat

Majalah Farmasetika – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat nomor B-SD.01.02.31.311.10.22.96 terkait Metode Analisis Uji Cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) pada 24 Oktober 2022 untuk Industri Farmasi.

Metode analisis EG dan DEG dalam obat sirup

Metode Analisis yang digunakan untuk melakukan uji cemaran EG dan DEG dalam sediaan sirup dilakukan secara kromatografi gas spektrometri massa (GC-MS)

PROSEDUR

Pelarut Metanol

Larutan Baku
Larutan Baku Induk Etilen Glikol
Timbang saksama lebih kurang 100 mg Etilen Glikol Baku Pembanding, masukkan ke dalam labu tentukur 100 mL, tambahkan 50 mL Pelarut, sonikasi selama 5 menit, encerkan dengan Pelarut sampai tanda. Larutan Baku Induk Dietilen Glikol Timbang saksama lebih kurang 100 mg Dietilen Glikol Baku Pembanding, masukkanke dalam labu tentukur 100 mL, tambahkan 50 mL Pelarut, sonikasi selama 5 menit,encerkan dengan Pelarut sampai tanda. Buat kurva kalibrasi untuk masing-masing senyawa menggunakan larutan campuran yang mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol dalam labu tentukur 5 mL menggunakan pelarut metanol dengan cara sebagai berikut:

Larutan Uji

Tetapkan Bobot Jenis (BJ) sampel. Timbang lebih kurang 5 g sampel, masukkan ke dalam labu tentukur 50 mL, tambahkan 30 mL metanol, sonikasi selama 5 menit,

encerkan dengan metanol sampai tanda. Saring dengan penyaring membran dengan porositas 0,45 μm.

Catatan :

Apabila hasil pengukuran konsentrasi Etilen Glikol dan Dietilen Glikol dalam Larutan Uji (x ppm) berada di luar rentang kurva kalibrasi, maka lakukan penyesuaian preparasi Larutan Uji agar konsentrasi Etilen Glikol dan Dietilen Glikol berada pada rentang kurva kalibrasi. Dokumentasikan penyesuaian preparasi larutan uji.

Cara Penetapan

Pelarut, Larutan Baku dan Larutan Uji masing-masing disuntikkan ke dalam Kromatograf Gas Spektrometri Massa (GC-MS) dengan kondisi sebagai berikut:

Kolom

DB Wax UI (atau yang setara) dengan panjang 30 m, diameter dalam 0,25 mm, film thickness 0,25 μm berisi polietilen glikol.

Detektor

  • Spektrometer Massa
  • Suhu injektor 250 oC
  • Suhu kolom 100 oC ditahan 1 menit Kenaikan suhu 10 oC/menit sampai 130 oC ditahan 7 menit
  • Kenaikan suhu 20 oC/menit sampai 240 oC ditahan 3 menit
  • Ion Source 230 oC
  • Interface 240 oC
  • (dapat disesuaikan dengan instrumen yang digunakan)

Fase gerak Helium Ultra pure

Laju alir gas : 0,65 mL/menit
Split Ratio : 10:1
Volume : 1μL

penyuntikkan Solvent Cut Time : 4 menit

MS Mode Sebagai berikut:

Interpretasi Hasil

Keterangan:

y : Luas area Etilen Glikol atau Dietilen Glikol yang diperoleh dari alat

b : Nilai intersep yang dihasilkan dari kurva kalibrasi baku

a : Nilai slope yang dihasilkan dari kurva kalibrasi baku

F : Faktor pengenceran

Bu : Bobot uji (g)

BJ : Bobot Jenis (g/mL)

Catatan :

  1. Mempertimbangkan ketersediaan alat yang dimiliki oleh industri Farmasi, maka uji dapat menyesuaikan dengan kondisi kromatografi yang dimiliki dengan memperhatikan tahapan pengujian, Limit of Detection (LOD) dan Limit of Quantification (LOQ).
  2. Metode analisis sebagaimana Lampiran 1, dapat digunakan untuk pengujian setelah dilakukan validasi terlebih dahulu di laboratorium dan memenuhi kriteria validasi

Selengkapnya

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago