Majalah Farmasetika – BioNTech telah mengumumkan dimulainya uji coba fase 1 pertama pada manusia untuk BNT165b1, kandidat dari programnya yang bertujuan untuk mengembangkan vaksin malaria multi-antigen.
Studi ini akan menilai satu set antigen yang dikodekan mRNA dari parasit penyebab malaria, plasmodium falciparum, untuk memilih kandidat terbaik untuk maju ke tahap uji coba lebih lanjut. Uji coba awal ini bertujuan untuk menilai keamanan, tolerabilitas, dan imunogenisitas eksplorasi BNT165b1.
WHO memperkirakan ada lebih dari 247 juta kasus malaria pada tahun 2021, menyebabkan 619.000 kematian, dengan 95% dari semua kasus terjadi di wilayah Afrika. Anak-anak di bawah 5 tahun tampak paling rentan terhadap penyakit ini, dengan risiko tinggi perkembangan penyakit yang parah dan komplikasi kronis. Satu vaksin sudah disetujui pada pasien anak untuk pencegahan malaria, tetapi masih ada kebutuhan besar akan vaksin yang lebih efisien untuk memberantas malaria atau setidaknya mengurangi dampaknya di daerah yang sangat endemik.
“Inisiasi uji coba merupakan tonggak penting dalam upaya kami untuk membantu mengatasi penyakit dengan kebutuhan medis tinggi yang belum terpenuhi. Tujuan kami adalah mengembangkan vaksin yang dapat membantu mencegah Malaria dan mengurangi angka kematian. Selama beberapa bulan ke depan kami bertujuan untuk mengevaluasi berbagai antigen dengan ketelitian ilmiah untuk mengidentifikasi kandidat yang optimal.” ujar Profesor Özlem Türeci, MD, kepala petugas medis dan salah satu pendiri BioNTech.
Türeci melanjutkan: “Secara paralel, kami sedang berupaya membangun fasilitas manufaktur di benua Afrika dan wilayah lain. Wadah untuk BioNTainer pertama untuk jaringan Afrika siap diangkut ke Rwanda. Jika berhasil dikembangkan dan disetujui, vaksin Malaria berbasis mRNA dapat diproduksi di sana.”
sumber
BioNTech begins phase 1 trial for malaria vaccine https://www.pharmafile.com/news/744123/biontech-begins-phase-1-trial-malaria-vaccine
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…