Majalah Farmasetika – Ahli farmakologi dari Farmasi UGM, Prof. Zulies Ikawati, menjelaskan bahwa jika dari obat yang dikonsumsi pasien aman, maka banyak faktor lainnya yang bisa menjadi pemicu kasus gagal ginjal akut.
Hal ini diperkuat oleh pakar farmasi lulusan Universitas Alberta, Kanada, Apoteker Rahmato, obat bukanlah menjadi satu-satunya pemicu gagal ginjal akut.
Seperti diketahui sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengumumkan bahwa obat sirup Praxion yang dikonsumsi pasien gagal ginjal dinyatakan memenuhi syarat (9/2/2022).
Temuan lain diungkap Labkesda DKI, yakni jejak etilen glikol dan dietilen glikol pada darah pasien. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin rencananya bakal melakukan uji pembanding untuk memastikan penyebab gagal ginjal akut di kasus baru.
Pakar farmasi Prof Zullies Ikawati dari Universitas Gadjah Muda menyebut investigasi lebih lanjut masih diperlukan. Jika BPOM sudah menyatakan obat sirup aman, bukan tidak mungkin pemicu EG DEG di sampel darah pasien tak berasal dari obat.
“Jika sirup obat dinyatakan aman tetapi katanya di darahnya terkandung positif DEG (katakanlah data ini valid), maka dari mana asalnya? Makanan. Beberapa bahan baku yang berpotensi mengandung cemaran EG atau DEG adalah sorbitol, polietilen glikol, propilen glikol dan gliserol,” sambung Prof Zullies dikutip dari detikcom Jumat (10/2/2023).
“Bahan-bahan ini juga cukup banyak dijumpai pada produk pangan, terutama pangan olahan. Jadi memang semua bahan baku yang mungkin bisa menjadi sumber cemaran EG/DEG perlu mendapatkan perhatian dan pemeriksaan khusus,” sambung dia.
Intinya, semua produk yang menggunakan bahan pelarut memiliki risiko serupa cemaran EG DEG di luar ambang batas aman. Mencegah kasus serupa, Prof Zullies menyarankan ke depan larutan keduanya perlu diberi warna lain.
“Sehingga mengurangi potensi dicampurkan atau dioplos dengan bahan baku yg mestinya aman. Seperti metanol yang diberi warna biru menjadi spiritus,” kata dia.
Sementara itu, melalui media sosialnya Rahmato jelaskan bahwa obat bukan satu-satunya pemicu gagal ginjal akut.
“Masih dalam masa investigasi, perlu diketahui, penyebab gagal ginjal akut bisa multi faktorial, bisa karena infeksi, dehidrasi, dan lainnya” jelas Rahmato yang juga dikenal sebagai personal pharmacist melalui instagram @apoteker_rahmato (7/2/2022).
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…