Majalah Farmasetika – Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma, mendapat kunjungan teknis dari perwakilan MSD, Merck Sharp Dohme, perusahaan farmasi terkemuka di Amerika Serikat, di lokasi Bio Farma yang terletak di Jalan Pasteur 28, Bandung pada tanggal 10-11 Mei 2023.
Bio Farma bekerja sama dengan MSD, dalam upaya mengembangkan produk terobosan baru, yakni Vaksin HPV pertama yang merupakan karya inovasi anak bangsa diproduksi di dalam negeri.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, menerima Technical Visit dari MSD, yang dihadiri oleh beberapa perwakilan penting. Ravi Sangam, Director of Strategic Alliance Asia Pacific; Nancy Schaffner, Director of Engineering; Siyan Zhang, Director Chief of Staff; Joris den Ouden, Associate Director Device and Packaging Technology; dan Charles Lachman, Associate Principal Scientist.
Dalam pertemuan tersebut, juga hadir beberapa perwakilan dari MSD Indonesia, termasuk George Stylianou, Managing Director; Farida Malawi, Business Unit Director; Dudit Triyanto, External Affairs Director; dan Pri Hartanto, Finance Director.
Honesti Basyir, selaku Direktur Utama Bio Farma, mengungkapkan rasa terima kasih atas kemitraan yang telah terjalin sejak tahun 2016 dalam pertemuan dengan MSD.
Selain itu, Technical Visit dari MSD ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian kerjasama transfer teknologi pada tanggal 13 Desember 2022, yang melibatkan produksi lokal vaksin 4-valent human papillomavirus (HPV). Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, dan Wakil Menteri 1 BUMN, Pahala Nugraha Mansury. Tujuan dari Technical Visit selama dua hari ini adalah untuk meninjau kesiapan Bio Farma dalam memproduksi produk terbaru mereka, yaitu vaksin HPV.
”Saya ucapkan terima kasih, karena ini adalah komitmen bagi kita semua dalam berkolaborasi secara progresif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masa depan Indonesia dan Global,” kata Honesti dikutip dari situs resmi Bio Farma.
Honesti mengungkapkan dirinya sangat senang atas kolaborasi antara MSD dan Bio Farma dalam memproduksi Vaksin HPV.
”Pada pertemuan ini, semoga kita dapat berdiskusi secara maksimal untuk dapat meningkatkan fasilitas yang telah kita rencanakan yaitu fasilitas baru untuk memproduksi vaksin HPV. Dan juga satu hal yang saya ingin diskusikan bagaimana kita bersama – sama menggunakan kesempatan. Kata kunci yang penting adalah 3A, yaitu Accelerate, Accelerate, dan Accelerate,” papar Honesti.
George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia, menyatakan bahwa dirinya dan tim MSD sangat antusias untuk berkolaborasi dengan Bio Farma dan menunjukkan komitmen mereka terhadap masa depan kesehatan global.
”Ini adalah suatu kehormatan yang sangat besar bagi kami dapat berkolaborasi dengan Bio Farma. Oleh karena itu, kita duduk di sini melalui transformasi besar bersama untuk memulai sebuah program untuk mencapai tujuan yang sangat luar biasa. Pada kesempatan ini, saya sangat bersemangat dan senang dapat bergabung. Project HPV ini merupakan awal dari project lain yang dapat diwujudkan antara MSD dan Bio Farma, sehingga dapat menunjukan komitmen dalam meningkatkan masa depan kesehatan yang lebih baik,” ungkap George.
Bio Farma dan MSD akan segera mencapai tonggak sejarah baru dengan memulai produksi lokal vaksin HPV. Dengan produksi vaksin HPV yang dilakukan secara lokal, aksesibilitas dan biaya vaksin tersebut akan menjadi lebih terjangkau.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Bio Farma sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan ketahanan kesehatan nasional. Produksi lokal vaksin HPV berpotensi meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi vaksin dalam negeri di Indonesia.
Sebagai langkah sebelumnya, Bio Farma baru-baru ini meluncurkan alat diagnostik bernama Cerviscan untuk mendeteksi dini Human Papillomavirus (HPV), yang merupakan penyebab kanker serviks.
Menurut data tahun 2022 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks menempati posisi kedua dalam jumlah kasus dengan 36.633 kasus atau sekitar 9,2% dari total kasus kanker, setelah kanker payudara yang menduduki posisi pertama. Bio Farma akan terus berkomitmen untuk mengurangi kejadian kanker serviks melalui upaya meningkatkan aksesibilitas vaksin HPV dan meningkatkan kesadaran wanita tentang pentingnya deteksi dini, yang dapat membantu menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.
Bio Farma menjalankan prosedur pengawasan mutu (QC) dan jaminan mutu (Quality Assurance) secara konsisten dan berkelanjutan. Proses pengawasan dan jaminan mutu ini diawasi dengan ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia atau National Regulatory Authority (NRA) yang diakui oleh WHO. Selain vaksin, Bio Farma juga terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia dengan menciptakan berbagai produk diagnostik, salah satunya adalah CerviScan. CerviScan adalah kit diagnostik berbasis PCR untuk deteksi dini Human Papillomavirus (HPV), yang merupakan penyebab kanker serviks.
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…
Majalah Farmasetika - Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Industri Farmasi Nomor 1799/MENKES/PER/XII/2010 tahun 2010 tentang…
Majalah Farmasetika - Dalam industri farmasi, menjaga kebersihan dan mengontrol kontaminasi adalah prioritas utama untuk…
Majalah Farmasetika - Obat merupakan produk kesehatan yang berperan penting dalam upaya penyembuhan dan pencegahan…
Majalah Farmasetika - Pelayanan Kefarmasian merupakan nomenklatur baru dalam definisi Praktik Kefarmasian pada pasal 145…