Categories: BeritaRegulasi

RUU Kesehatan : Apoteker sebagai Penunjang Non Medis Setara Laundri/ Pemulsaran Jenazah

Majalah Farmasetika – Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) dengan tegas menolak usulan RUU Kesehatan Omnibuslaw dari Kementerian Kesehatan yang memasukkan apoteker ke dalam golongan penunjang non medis sekelas dengan layanan laundri/binatu, pengolahan makanan/gizi, pemeliharaan sarana prasarana dan alat kesehatan, informasi dan komunikasi, pemulasaran jenazah, dan pelayanan nonmedik lainnya.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PP IAI pada 27 Mei 2023 lalu.

Setelah Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No 3 Tahun 2020 diberlakukan, yang mengklasifikasikan apoteker sebagai penunjang non medis, terjadi ketidaksesuaian antara langkah ini dan peran strategis apoteker dalam bidang kesehatan.

Dampaknya, muncul protes damai untuk menolak PMK No 3 Tahun 2020, bahkan mencapai tahap judicial review di Mahkamah Agung.

Namun, perubahan terjadi dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) No 47 Tahun 2021. Dalam perubahan tersebut, apoteker akhirnya dimasukkan ke dalam struktur rumah sakit sebagai unsur kefarmasian.

Namun, saat ini ada kekhawatiran baru terkait dengan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan Omnibuslaw.

Pasal 182 dalam RUU Kesehatan Omnibuslaw yang diajukan oleh Kementerian Kesehatan menyatakan, “Struktur Organisasi rumah sakit paling sedikit terdiri atas unsur pimpinan, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang non medis, unsur pelaksana administrasi, dan unsur operasional.” Ini menimbulkan kekhawatiran bagi apoteker yang merasa diabaikan dalam usulan tersebut.

Sebagai respons, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) mengusulkan agar unsur kefarmasian juga termasuk dalam struktur organisasi rumah sakit yang diusulkan dalam RUU Kesehatan Omnibuslaw.

Usulan tersebut mengindikasikan bahwa struktur organisasi rumah sakit minimal terdiri dari kepala atau direktur rumah sakit, unsur pelayanan medis, unsur kefarmasian, unsur keperawatan, unsur penunjang medis dan nonmedis, komite medis/komite kesehatan, unsur riset, operasional dan teknologi informasi, pemasaran, serta administrasi umum dan keuangan.

Dalam acara Rakornas Ikatan Apoteker Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2023, Nurul Falah menyatakan, “Unsur kefarmasian merupakan salah satu unsur utama dalam rumah sakit.”

PP No 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit mengakui dan menganggap penting peran apoteker dalam sistem kesehatan. Oleh karena itu, IAI berharap agar usulan ini dapat diterima dan dipertimbangkan dalam perumusan RUU Kesehatan Omnibuslaw.

Dalam menghadapi situasi ini, IAI mengajak semua apoteker untuk menghindari terulangnya peristiwa aksi damai yang terjadi pada tahun 2020.

Sebagai alternatif, IAI mengajak semua apoteker untuk mengadakan aksi damai pada tanggal 5 Juni 2023. Melalui aksi ini, mereka berharap suara dan kepentingan apoteker dapat didengar oleh pemerintah dan pemangku kebijakan.

Dalam mendukung perjuangan apoteker untuk memperjuangkan hak dan peran strategis mereka dalam sistem kesehatan, aksi ini juga disertai dengan penggunaan tagar #tundaruukesehatanobl dan #ASETbangsa sebagai simbol dukungan.

Nurul Falah menyatakan, “Sebagai perwakilan apoteker, IAI berharap agar pemerintah memperhatikan aspirasi mereka dan memastikan bahwa kepentingan apoteker diakui dan diintegrasikan dengan baik dalam regulasi kesehatan yang berlaku.”

Diharapankan untuk terjadinya dialog konstruktif antara pemerintah, IAI, dan semua pihak terkait sangatlah penting, dengan tujuan mencapai kesepakatan yang adil dan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat dalam sistem kesehatan di Indonesia.

sumber

Apoteker Tolak Masuk Kedalam Golongan Penunjang Non Medis https://berita.iai.id/apoteker-tolak-masuk-kedalam-golongan-penunjang-non-medis/2/

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Sistem Penghantaran Obat Terkontrol untuk Mengatasi Tingkat Kepatuhan Pasien

Majalah Farmasetika – Salah satu penyebab gagalnya terapi pengobatan pada pasien adalah tingkat kepatuhan yang…

3 hari ago

Liposom sebagai Penghantaran Obat Tertarget untuk Terapi Kanker

Majalah Farmasetika - Metode utama dalam pengobatan kanker meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi. Namun…

3 hari ago

Pentingnya CAPA dalam Menjaga Mutu Produk pada Distribusi Farmasi

Majalah Farmasetika - Distribusi farmasi merupakan salah satu tahapan kritis dalam rantai pasok obat, dimana…

2 minggu ago

Tablet Coating : Tak Sekadar Estetika, Namun Penjaga Stabilitas Juga

Majalah Farmasetika – Pada industri farmasi, serangkaian proses pembuatan obat dilakukan dengan tetap memperhatikan mutu…

3 minggu ago

Suplemen Kolagen Viral Byoote vs Coolvita vs Noera, Mitos atau Fakta : Benarkah Sampai ke Kulit?

Majalah Farmasetika - Fenomena kolagen minum tak terbantahkan. Tapi, sebagai farmasetika, kita harus bertanya: Bagaimana…

3 minggu ago

Alasan Obat Jerawat Benzolac (BPO) Bisa Bikin Sunscreen Azarine (Avobenzone) Gagal Melindungi?

Majalah Farmasetika - Banyak pejuang jerawat tidak sadar. Menggabungkan Benzoyl Peroxide dengan filter sunscreen yang…

3 minggu ago