Berita

Meditasi Mengurangi Bias Terhadap Informasi Negatif

Majalah Farmasetika – Studi terbaru menyimpulkan bahwa meditasi dapat mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik karena meditator lebih cenderung mempertimbangkan informasi, bahkan jika itu dapat menimbulkan tanggapan negatif. Ini menangkal bias kognitif yang biasanya mengarahkan individu untuk mengabaikan informasi yang berpotensi meresahkan.

Fakta-fakta kunci:

  1. Studi tersebut menemukan bahwa meditasi mindfulness setiap hari mengurangi kecenderungan untuk menghindari informasi yang berpotensi negatif, sebuah bias kognitif yang umum.
  2. Meditasi teratur tidak hanya membantu mengatasi emosi negatif tetapi juga memfasilitasi pemrosesan informasi yang tidak menyenangkan secara lebih objektif.
  3. Studi ini menunjukkan bahwa meditasi harian dapat meningkatkan pengambilan keputusan dengan mendorong pertimbangan spektrum informasi yang lebih luas, termasuk masukan yang berpotensi negatif.

Studi oleh Elliott Ash, Profesor Hukum, Ekonomi, dan Ilmu Data di ETH Zurich, menunjukkan bahwa orang dapat mengurangi kecenderungan penghindaran informasi buruk melalui meditasi mindfulness secara teratur. Adapun poin penting dalam penelitian tersebut dijabarkan berikut ini:

Mengatasi emosi negatif dengan lebih baik

Para peneliti mendefinisikan praktik meditasi mindfulness sebagai duduk diam dengan mata tertutup, mengamati—tetapi tidak menanggapi—pernapasan, sensasi fisik, pikiran, dan emosi.

Sejumlah penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa berlatih meditasi secara teratur memiliki efek positif pada tubuh dan pikiran.

Bermeditasi hanya 15 menit sehari membantu orang menghilangkan stres, meningkatkan kemampuan mereka untuk berkonsentrasi, mengurangi risiko depresi, dan meningkatkan produktivitas mereka.

Seperti dalam penelitian lain, Ash dan rekan penulisnya mampu menunjukkan bahwa meditasi setiap hari meningkatkan kemampuan orang untuk melawan emosi negatif.

“Peserta studi yang bermeditasi setiap hari selama dua minggu lebih siap untuk sekadar mengamati emosi negatif mereka dan menerimanya dengan tenang,” kata Ash. Perkembangan positif ini tidak diamati pada anggota kelompok kontrol.

Ingin tahu apa yang salah

Penulis penelitian menyimpulkan bahwa meditasi mindfulness membuat orang lebih tahan terhadap emosi tidak nyaman dan mampu memproses informasi negatif secara lebih objektif.

“Seseorang yang mengatasi emosi negatif dengan baik  juga ingin tahu apa yang salah akibat keputusan tertentu,” kata Ash.

Dengan kata lain, pelatihan meditasi dapat membantu orang membuat keputusan yang lebih baik. Karena mereka lebih mungkin juga berkonsultasi dengan informasi yang mungkin bereaksi negatif, mereka mendapat informasi yang lebih komprehensif.

Meditasi setiap hari selama dua minggu

Untuk studi mereka, para peneliti merekrut 261 peserta melalui platform online dan secara acak membaginya menjadi dua kelompok. Satu kelompok bermeditasi setiap hari selama 15 menit, sementara yang lain menghabiskan waktu mendengarkan musik santai.

Sebelum dan sesudah percobaan, peserta studi harus menjawab serangkaian pertanyaan standar untuk memastikan seberapa baik mereka menghadapi informasi negatif dan seberapa kuat mereka merespons emosi.

Referensi :

Ash, Elliott., Sgroi, D., Tuckwell, A., dan Zhuo, S. 2023. Mindfullness Reduces Information Avoidance. Economics Letters, 224,  doi.org/10.1016/j.econlet.2023.110997.

Ayu Dewi Widaningsih

Pharmacy Student

Share
Published by
Ayu Dewi Widaningsih

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

3 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago