Majalah Farmasetika – IASI (Ikatan Apoteker Seluruh Indonesia) bersama Forum Komunikasi KAMPAK (Kesatuan Aksi Memperjuangkan Profesi Apoteker Kuat) mengajak apoteker seluruh Indonesia untuk ikut serta dalam diskusi via zoom meeting dengan tema “Arah Profesi Apoteker dalam UU Kesehatan 2023” pada 7 September 2023.
Dengan mengundang 3 narasumber, yakni, apt Drs.Chairul Anwar (anggota DPR RI) dengan topik Prospek organisasi profesi pasca UU kesehatan omnibuslaw. Kemudian apt.Kusno Haryanto,M.Farm (staff khusus dewan pengarah BRIN) dengan topik Kebijakan strategis apoteker di era UU kesehatan 2023. Dan pembicara terakhir adalah Prof.dr.Laksono Trisnantoro,M.Sc.,Ph.D (staff khusus menteri kesehatan-Kemenkes RI) dengan menbawakan materi UU Kesehatan dan Dinamika Kewenangan Pemerintah
Menurut humas IASI, apt.Ahmad Nurdiansyah,S. Si, IASI sebenarnya hanya sekelompok kecil apoteker yang ingin mempunyai kehidupan yang lebih baik.
“Tidak ada yang spesial di kelompok kami. Kalau teman teman bertanya kepada Kami, siapa yang hebat di kelompok kami, jawabnya tidak ada, Tapi kami mempunyai tekad hebat, kami ulet, konsisten memperjuangkan profesi kami bukan hanya saat ini ketika diperbolehkannya dibentuk organisasi organisasi baru, tapi kami sudah mulai jauh jauh hari, jauhhh sebelum dimulai Pandemi, beraksi dan beraksi tanpa kenal henti.” ujar Ahmad.
Ahmas melanjutkan bahwa visi IASI sederhana. Apoteker ingin hidup yang lebih baik, hidup yang lebih Sejahtera, aman dalam melakukan praktek profesi, dan bermartabat dalam melakukan praktek profesi.
“Kami ingin semuanya bangga menjalankan profesi ini, dan terlindungi dalam melakukan praktek keprofesian. Kami ingin semua apoteker lebih Sejahtera dengan profesi ini, bangga dengan profesi ini dan aman dalam melakukan praktek keprofesian.” jelasnya.
Sejalan dengan Visinya, Ahmad menjelaskan misinya dimana saat ini berusaha terus memperjuangkan profesi kami, menyederhanakan birokrasi, menguatkan regulasi, dan memperkuat ekonomi profesi kita.
“Masih banyak PR di profesi kita yang belum selesai. Birokrasi yang belum terealisasi lebih sederhana, regulasi yang belum menguatkan praktek keprofesian kita. Dan bagan bagan ekonomi yang harus kita persatukan agar kita menjadi tuan di profesi kita sendiri” ujarnya.
Ahmad melanjutkan bagi apoteker yang merasa belum mendapatkan perubahan dari organisasi sebelumnya, merasa ingin mendapatkan banyak perubahan yang tidak bisa diberikan oleh organisasi sebelumnya, kami undang dalam pertemuan keluarga besar apoteker seluruh Indonesia, Kamis 7 September 2023
“Kami undang teman teman sebagai satu keluarga besar. Menyatukan ruang visi dan misi kita menjadi profesi yang lebih baik dan bermartabat.” jelasnya.
“Di pertemuan itu, kita akan lebih mengenal secara utuh sebagai keluarga dan menentukan arah kapal kita bersama Keluarga Besar – Ikatan Apoteker Seluruh Indonesia” tutupnya.
Ketika redaksi menanyakan terkait kepengurusan, akan di rilis nanti ketika webinar berlangsung.
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…