Majalah Farmasetika – Migrain adalah gangguan sakit kepala yang ditandai dengan serangan berulang yang menyakitkan di bagian depan atau temporal otak. Ini dapat berlangsung dari 2 hingga 72 jam dan mungkin disertai dengan muntah, sensitivitas terhadap cahaya dan/atau suara, serta mual.
Anak-anak yang mengalami migrain mungkin mengeluhkan salah satu dari gejala ini. Migrain umum terjadi pada anak-anak dan menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia; terjadi pada 2,5% anak di bawah usia 7 tahun dan hingga 28% remaja.
Karena sifat genetik migrain, orang tua pasien dengan migrain memiliki posisi yang unik untuk membimbing dan mengajarkan anak-anak mereka cara mengelola penyakit ini. Saat mendiskusikan terapi, apoteker sebaiknya melibatkan kedua belah pihak dan melibatkan mereka dalam rencana perawatan.
Bagian dari perawatan nonfarmakologis dan pencegahan migrain termasuk membatasi rangsangan lingkungan atau fisiologis yang umum. Contoh rangsangan termasuk stres berlebihan, diet yang bervariasi, dan kelelahan fisik. Menggunakan pertanyaan terbuka seperti “Ceritakan kebiasaan tidur Anda” dapat membantu mengidentifikasi rangsangan potensial yang harus dihindari. Terapi nonfarmakologis lain seperti latihan biofeedback dan terapi perilaku kognitif juga telah menunjukkan hasil yang baik pada pasien dengan migrain pediatrik.
Perawatan diri dapat mencakup kombinasi terapi nonfarmakologis. Pasien dapat mencoba mengompres dahinya dan/atau leher dengan air hangat atau dingin, istirahat di ruangan gelap, dan/atau mengonsumsi camilan.
Orang tua juga dapat mempertimbangkan memberikan analgesik bebas seperti acetaminophen atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit secara akut.
Pasien yang mengalami migrain dengan aura, demam, kaku leher, kebingungan, haus berlebihan, penurunan kesadaran, perubahan dalam berjalan, kebingungan, muntah hebat, kejang, dan nyeri mata atau telinga tidak cocok untuk perawatan diri. Apoteker sebaiknya menekankan bahwa kejadian-kejadian ini jarang terjadi namun harus mengedukasi pasien dan pengasuh tentang tanda-tanda ini sebagai tindakan pencegahan.
Pemberi layanan kesehatan dapat memulai pengobatan resep tergantung pada keparahan migrain. Menemukan rejimen yang tepat untuk migrain bisa menjadi proses yang menantang melalui percobaan dan kesalahan, dan apoteker sebaiknya membahas hal ini dengan pasien untuk mengelola harapan mereka.
Untuk memahami, mendiagnosis, dan mencegah migrain dengan baik, pemberi layanan kesehatan memerlukan data. Secara tradisional, dokter meresepkan penggunaan buku catatan migrain. Apoteker sebaiknya mengingatkan pasien untuk membuat catatan detail serangan migrain dan menyajikannya saat kunjungan. Contoh catatan migrain tersedia online untuk dibagikan kepada pasien. Berbagai aplikasi seperti MigraineManager juga dapat membantu pasien melacak serangan migrain, mendokumentasikan data dengan akurat, dan menyajikannya kepada pemberi layanan kesehatan saat kunjungan.
Menurut data studi tahun 2015, hingga 18% pasien pediatrik di departemen gawat darurat dirawat karena masalah migrain. Bekerja dengan pasien atau orang tua untuk mengelola migrain dan mengarahkan mereka untuk mencari perawatan medis dengan tepat dapat menghindari kejadian serius yang membawa mereka ke departemen gawat darurat.
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…