Majalah Farmasetika – Hasil studi menunjukkan bahwa lebih dari 40% pengasuh melakukan kesalahan dosis saat memberikan obat cair kepada anak-anak.
Instrumen dosis yang didesain buruk (misalnya, jarum suntik oral, cangkir dosis, dan pipet) bersama dengan tantangan literasi kesehatan meningkatkan risiko pemberian dosis yang tidak tepat. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Exploratory Research in Clinical and Social Pharmacy memvalidasi hubungan ini. Studi tersebut mengambil sampel 14 produk cair acetaminophen dan ibuprofen untuk anak-anak yang dijual bebas untuk keterbacaan kemasan, konsistensi antara dosis yang direkomendasikan dan tanda pada jarum suntik oral, serta nilai sumber daya online tambahan.
Kemasan pada semua produk yang diambil sampel mencakup semua bagian kunci yang diperlukan oleh FDA kecuali untuk grafik dosis yang disimbolkan, kemungkinan karena keterbatasan ruang. Selain itu, peneliti menemukan inkonsistensi signifikan dengan rekomendasi dosis pada kemasan produk dan tanda dosis pada jarum suntik oral yang menyertainya.
Penulis merekomendasikan bahwa pendidikan pengasuh dimulai dengan penyedia layanan kesehatan. Apoteker dan penyedia lainnya harus menjelaskan secara jelas diagnosis dan indikasi, serta rencana pengobatan farmakologis dan nonfarmakologis, dan menyampaikan nilai penilaian yang diperbarui, terutama berat badan pasien. Selain itu, praktisi harus memperhatikan pembulatan dosis yang diresepkan untuk kemudahan pemberian. Dalam satu studi di pusat medis akademis besar, tinjauan menunjukkan bahwa 12,5% obat cair anak-anak tidak dibulatkan.
Selain itu, apoteker komunitas memiliki kesempatan unik untuk memberikan nasihat kepada pengasuh tentang produk cair anak-anak yang dijual bebas. Tantangan literasi kesehatan pengasuh dapat mencakup hambatan bahasa dan keterbacaan bahan kemasan, termasuk pemahaman cara menggunakan instrumen dosis.
Apoteker harus menggunakan strategi komunikasi seperti metode pengulangan dan demonstrasi penyedia dengan instrumen dosis. Demikian pula, apoteker dapat memberikan cetakan dan menyajikan pengasuh dengan sumber daya online tambahan yang direkomendasikan. Misalnya, situs web American Academy of Pediatrics, healthychildren.org, menyediakan grafik dosis yang disimbolkan untuk obat cair anak-anak yang umum dan tips untuk teknik administrasi yang tepat.
Terakhir, penulis merekomendasikan menerjemahkan ketersediaan produk dan sumber daya ke dalam bahasa lain untuk membantu komunitas yang beragam. Kombinasi komunikasi dan penasihat yang komprehensif dari kantor penyedia layanan kesehatan hingga apotek akan meningkatkan hasil administrasi dosis pada anak-anak.
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…