FDA, atau merupakan Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat setiap tahunnya secara resmi mengeluarkan List Novel Drug Approval (NDA) yang berisikan daftar obat-obatan baru yang telah mendapatkan izin dan belum pernah dipasarkan sebelumnya.
Pada tahun 2024, berdasarkan List Novel Drug Approval (NDA) terdapat sejumlah 29 obat baru dimana salah satunya terdapat Voydeya® dengan zat aktif Danicopan telah disetujui oleh FDA sejak tanggal 29 Maret 2024. Obat ini digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengobati penyakit Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH). Obat ini telah disetujui di AS, UE, dan Japan sebagai terapi tambahan dari obat Ravalizumab atau Eulizumab untuk terapi PNH. Untuk itu, mari kenali inovasi terkini Voydeya®, Pengobatan terkini untuk terapi tambahan penyakit PNH.
Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH) merupakan kelainan langka sel hematopoesis yang didapatkan akibat mutasi somatik pada gen phosphatidylinositol glycan class A (PIG-A). Penyakit ini ditandai dengan kerusakan sel darah merah dalam pembuluh darah (yang juga dikenal sebagai hemolisis intravaskular) dan aktivasi sel darah putih dan trombosit, yang dapat mengakibatkan trombosis (bekuan darah).
PNH diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu:
PNH Klasik ini berupa anemia hemolitik intravascular disebabkan oleh aktivasi komplemen terus-menerus. Adapun gejala PNH klasik adalah anemia (kadar hemoglobin <12 g/dL), hemoglobinuria, jaundice, malaise dan kelelahan.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan dua atau jenis sitopenia dengan hemoglobin <10g/dL,neutrofil <1.000/µL, trombosit <80.0000/µL)
Pasien dengan PNH Subklinik tidak memiliki gejala klinis, namun penyakit ini dapat ditunjukkan apabila jumlah klon PNH <1% tanpa terjadi hemolisis atau thrombosis.
TERAPI PNH (Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria)
Tatalaksana terapi PNH berdasarkan pada klasifikasi PNH.
Tatalaksana PNH klasik dengan menggunakan obat yaitu eculizumab dan ravulizumab. Eculizumab Eculizumab merupakan antibodi monoklonal yang dapat menghambat aktivasi komplemen terminal C5 dan mencegah formasi C5a dan C5b-9 serta mencegah hemolisis.
Tatalaksana untuk PNH terkait kegagalan sumsum tulang belakang berdasarkan pada sindrom kegagalan sumsum tulang yang mendasarinya, yaitu dengan terapi imunosupresif atau transplantasi sumsum tulang alogenik.
Terapi ini hanya direkomendasikan pada pasien PNH yang tidak mendapatkan terapi eculizumab. Terapi dengan transplantasi sel punca alogenik tidak direkomendasikan pada pasien PNH yang mempunyai thrombosis.
Tatalaksana untuk pasien dengan PNH Subklinik yang tidak disertai gejala dan tidak diperlukan terapi membutuhkan pemantauan setiap 6 – 12 bulan dikarenakan dapat berkembang menjadi PNH Klasik.
VOYDEYA® sebagai obat baru terapi tambahan pada penyakit PNH (Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria)
Voydeya® telah dilakukan studi selama 12 minggu pada orang dewasa dengan penyakit PNH dengan hemolisis ekstravaskular (EVH) dan telah mengonsumsi Ultomiris® (ravulizumab-cwvz) atau Soliris® (eculizumab) dosis tetap sekurangnya 6 bulan.
Obat ini bekerja dengan menghambat Faktor D secara selektif,sistem komplemen protein yang menjalankan peran penting dalam amplifikasi pada respon sistem komplemen. Apabila diaktifkan dengan cara yang tidak terkontrol, maka complement-cascaed bereaksi berlebihan, sehingga menyebabkan tubuh menyerang sel-sel sehatnya sendiri.
Voydeya® digunakan secara oral dengan frekuensi 3 kali sehari sebagai tambahan dari terapi Ultomaris® (ravulizumab-cwvz). Dosis awal penggunaan adalah 150mg, secara oral tiga kali sehari dan dipantau secara respon pengobatan, apabila diperlukan dapat ditingkatkan hingga dosis 200mg, 3 kali sehari.
HASIL UJI KLINIS VOYDEYA® (Danicopan)
Berdasarkan study clinical trial yang telah dilakukan pada terapi penggunaan Voydeya®, didapatkan hasil :
Hemoglobin secara signifikan meningkat pada pasien dengan rata-rata sebesar 2.9 g/dL selama 12 minggu, apabila dibandingkan dengan kadar hemoglobin pada pasien yang hanya mengonsumsi plasebo sebesar 0.5 g/dL.
Secara signifikan dapat menurun selama 12 minggu menunjukkan EVH dapat ditangani secara efektif apabila dibandingkan dengan pasien yang hanya mengonsumsi plasebo.
Selain itu, Penambahan terapi menggunakan Voydeya®, dapat membantu untuk meringankan kelelahan dan kebutuhan untuk transfuse darah. Penggunaan terapi tambahan ini dapat membantu lebih jauh dalam penurunan ataupun penghilangan dari kebutuhan untuk transfusi darah.
Berdasarkan studi telah terbukti bahwa pasien yang mengonsumsi Voydeya®, sekitar 4 dari 5 pasien terbebas dari transfusi selama 12 bulan (83%) apabila dibandingkan dengan 2 dari 5 pasien yang hanya mengonsumsi placebo (38%).
Kesimpulan
Voydeya® telah disetujui oleh FDA sejak tanggal 29 Maret 2024 sebagai obat terapi tambahan untuk pasien dengan penyakit PNH (Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria). Obat ini digunakan sebagai terapi tambahan dari Pengobatan Ultomiris® (ravulizumab-cwvz) atau SOLIRIS® (eculizumab). Berdasarkan studi klinik selama 24 minggu, pasien yang mengonsumsi Voydeya® terus merasakan manfaat dari peningkatan kadar hemoglobin, berkurangnya rasa lelah, dan berkurangnya atau tidak adanya kebutuhan transfusi.
Majalah Farmasetika - Kevin Ben Laurence, seorang apoteker berbakat asal Indonesia, berhasil mendapatkan pengakuan resmi…
Majalah Farmasetika - Apoteker di seluruh Indonesia, persiapkan diri Anda untuk uji resertifikasi kompetensi apoteker…
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…