Majalah Farmasetika – Pedagang Besar Farmasi atau biasa yang disebut PBF merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PBF harus dapat memastikan bahwa kualitas produk yang disalurkan tetap terjaga dan sesuai dengan kualitas awalnya sehingga dalam menjalankan tugasnya, Pedagang farmasi harus mengacu pada Pedoman CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik).
Pedagang Besar Farmasi (PBF) memiliki peran penting dalam rantai distribusi obat-obatan. Tugas utama mereka adalah memastikan bahwa produk farmasi yang mereka distribusikan tetap terjaga kualitasnya dari pabrik hingga ke konsumen. Untuk mencapai hal ini, mereka wajib mengikuti pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Dalam CDOB, salah satu aspek penting yang ditekankan adalah sistem manajemen mutu, yang di dalamnya terdapat konsep Corrective and Preventive Action (CAPA).
CAPA adalah singkatan dari Corrective and Preventive Action atau tindakan korektif dan pencegahan. Ini adalah bagian penting dalam sistem manajemen mutu yang bertujuan untuk mengidentifikasi, memperbaiki, dan mencegah masalah yang dapat mempengaruhi kualitas produk farmasi. Dengan menerapkan CAPA, PBF bisa mengurangi risiko terjadinya kesalahan yang bisa membahayakan kesehatan konsumen atau menurunkan kualitas obat.
Ada dua elemen utama dalam CAPA:
Implementasi CAPA di PBF tidak bisa sembarangan. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui agar program ini berjalan efektif:
Penerapan CAPA sangat penting dalam menjaga kualitas produk farmasi dan memastikan bahwa konsumen menerima obat yang aman dan berkualitas tinggi. Dengan adanya program CAPA yang baik, PBF dapat meminimalkan risiko kerusakan produk, distribusi yang salah, atau produk yang tidak sesuai dengan standar. Semua ini berkontribusi pada keamanan pasien dan menjaga reputasi PBF sebagai penyedia obat yang andal.
Selain itu, CAPA juga membantu PBF dalam mengembangkan sistem manajemen mutu yang lebih baik dan mencegah kerugian yang disebabkan oleh produk cacat atau kegagalan distribusi.
Corrective and Preventive Action (CAPA) adalah komponen penting dalam sistem manajemen mutu yang harus diterapkan oleh Pedagang Besar Farmasi. Dengan melaksanakan CAPA secara disiplin dan terstruktur, PBF dapat memastikan bahwa produk farmasi yang mereka distribusikan tetap aman, berkualitas, dan sesuai standar. Ini tidak hanya melindungi konsumen, tetapi juga menjaga integritas PBF dalam industri farmasi.
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…