Categories: BeritaOpini

Semesta Bergerak Sukseskan Transformasi Kesehatan Nasional

Majalah Farmasetika – Abdur Rahman, S.Si., Apt., Anggota Pimpinan Konsil Kesehatan Indonesia memberikan ulasan terkait transformasi pembangunan dan transformasi kesehatan nasional, sebuah telaah strategis atas 6 Pilar Transformasi Kesehatan Nasional sebagai spirit dan ruh yang terkandung dalam UU RI No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan.

Hubungan antara Transformasi Pembangunan Nasional yang menjadi visi Prabowo Subianto (Presiden Terpilih) dan Transformasi Kesehatan Nasional yang digagas oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (BGS) , sangat erat kaitannya dalam konteks meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Kedua visi ini bertumpu pada sinergi antara kesehatan sebagai fondasi bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan pertahanan nasional. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai hubungan keduanya:

1. Kesehatan sebagai Pilar Sumber Daya Manusia Unggul

Visi Prabowo Subianto dalam transformasi pembangunan nasional menekankan pada pentingnya menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, baik dalam sektor ekonomi, pendidikan, maupun pertahanan. SDM yang sehat dan berkualitas adalah kunci bagi keberhasilan pembangunan bangsa.

Visi Budi Gunadi Sadikin dalam transformasi kesehatan nasional fokus pada peningkatan akses layanan kesehatan yang merata dan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia. Ini meliputi program pencegahan, pengobatan, dan peningkatan kualitas layanan kesehatan, yang pada akhirnya akan mendukung terciptanya SDM unggul yang produktif dan mampu berkontribusi dalam pembangunan nasional.

2. Ketahanan Nasional Berbasis Kesehatan

Prabowo Subianto sering menekankan ketahanan nasional dalam berbagai aspek, termasuk ketahanan pangan, ekonomi, dan pertahanan. Kesehatan yang baik di kalangan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ketahanan nasional yang tangguh, baik di masa damai maupun dalam situasi krisis.

Transformasi kesehatan nasional berfokus pada menciptakan sistem kesehatan yang tangguh untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi, krisis kesehatan global, dan ancaman biologi. Peningkatan infrastruktur kesehatan, penyediaan tenaga medis yang terampil, serta sistem kesehatan yang lebih terkoordinasi di bawah visi Budi Gunadi Sadikin akan memperkuat ketahanan nasional secara keseluruhan.

3. Pemerataan Pembangunan dan Akses Kesehatan

Visi Prabowo Subianto dalam pembangunan nasional menitikberatkan pada pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil dan tertinggal. Pemerataan ini mencakup infrastruktur, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.

Transformasi kesehatan nasional mendukung visi ini dengan mendorong akses layanan kesehatan yang lebih merata, baik melalui pembangunan fasilitas kesehatan di daerah terpencil, penyediaan tenaga medis yang kompeten, serta pemanfaatan teknologi telemedicine untuk menjangkau masyarakat di daerah yang sulit dijangkau. Hal ini akan mendukung pemerataan pembangunan nasional secara menyeluruh.

4. Pengentasan Kemiskinan melalui Peningkatan Kesehatan

Dalam visi Prabowo Subianto, salah satu aspek penting dari pembangunan nasional adalah pengentasan kemiskinan. Akses terhadap layanan kesehatan yang buruk seringkali menyebabkan masyarakat jatuh ke dalam kemiskinan, karena biaya perawatan yang mahal dan produktivitas yang menurun akibat penyakit.

Visi Budi Gunadi Sadikin dalam transformasi kesehatan nasional juga selaras dengan tujuan ini, dengan memfokuskan pada peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, masyarakat miskin dapat memperoleh layanan kesehatan yang memadai tanpa harus khawatir akan beban biaya, sehingga kesehatan yang baik menjadi instrumen untuk memutus rantai kemiskinan.

5. Pemanfaatan Teknologi dalam Pembangunan dan Kesehatan

Prabowo Subianto melihat pemanfaatan teknologi sebagai elemen penting dalam mempercepat pembangunan nasional, termasuk digitalisasi ekonomi, pertahanan siber, dan modernisasi sektor-sektor penting.

Budi Gunadi Sadikin juga menekankan transformasi digital di sektor kesehatan, seperti pengembangan sistem informasi kesehatan, aplikasi kesehatan berbasis digital, dan telemedicine. Pemanfaatan teknologi dalam kedua visi ini saling terkait untuk menciptakan layanan kesehatan yang lebih efisien dan terintegrasi, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional yang berbasis teknologi.

6. Pencegahan Krisis dan Pandemi sebagai Faktor Stabilitas Nasional

Prabowo Subianto sering berbicara mengenai ancaman krisis global yang memerlukan kesiapsiagaan nasional, termasuk krisis kesehatan seperti pandemi yang dapat mengganggu stabilitas negara.

Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya transformasi kesehatan yang fokus pada pencegahan krisis kesehatan melalui peningkatan sistem surveilans, vaksinasi, dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan. Kemampuan negara dalam mencegah dan merespons krisis kesehatan akan menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas nasional yang diusung oleh Prabowo.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, Transformasi Kesehatan Nasional di bawah kepemimpinan Budi Gunadi Sadikin merupakan penjabaran strategis dan implementataif atas Transformasi Pembangunan Nasional yang diusung oleh Prabowo Subianto (Presiden Terpilih) dalam mewujudkan Indonesia yang lebih kuat, sehat, dan sejahtera. Kesehatan yang baik menjadi fondasi utama bagi pencapaian pembangunan nasional yang berkelanjutan, sementara pembangunan nasional yang merata memastikan akses kesehatan yang lebih baik untuk seluruh rakyat.

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Pelantikan Pimpinan Konsil Kesehatan Dianggap Kontroversial

Majalah Farmasetika – Pelantikan Pimpinan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada…

1 hari ago

3 Apoteker Mengisi Jabatan di Konsil Kesehatan Indonesia 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementrian Kesehatan telah menentukan Angota Kolegium Farmasi yang merupakan bagian dari Kolegium…

4 hari ago

Mencegah Risiko dan Menjaga Kualitas: Pentingnya Corrective and Preventive Action (CAPA) bagi Pedagang Besar Farmasi

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi atau biasa yang disebut PBF merupakan perusahaan berbentuk badan…

2 minggu ago

Pasca Visitasi LAM-PTKes, Unpad Siap Buka Program Spesialis Farmasi Nuklir

Majalah Farmasetika - Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) akan segera membuka program studi baru, yaitu…

2 minggu ago

Keri Lestari Berhasil Kumpulkan Suara Terbanyak Ketua Kolegium Farmasi

Majalah Farmasetika - Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si. mengumpulkan suara terbanyak sebagai kandidat Ketua…

3 minggu ago

Waspada! Pemilih Ketua Kolegium Farmasi Bisa dari Akun Satusehat Palsu

Majalah Farmasetika - Baru-baru ini, terdapat kekhawatiran terkait penyalahgunaan data diri Kartu Tanda Penduduk (KTP)…

3 minggu ago