Berita

Mengapa Pemetaan Suhu Penting di Gudang Farmasi? Kenali 7 Manfaat Utamanya

Majalah Farmasetika – Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya selama masa simpan. Stabilitas ini sangat dipengaruhi oleh kondisi penyimpanan—termasuk cahaya, suhu, dan kelembapan. Jika tidak disimpan dengan benar, efektivitas obat bisa berkurang atau bahkan hilang, yang dapat membahayakan kesehatan pasien. Oleh karena itu, pemantauan kondisi penyimpanan menjadi hal yang sangat penting. Salah satu cara untuk memantau stabilitas di fasilitas farmasi adalah melalui pemetaan suhu, atau temperature mapping. Namun, sayangnya, pemetaan suhu ini masih sering menjadi temuan yang belum sesuai dalam sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).


Apa Itu Pemetaan Suhu?

Pemetaan suhu adalah proses yang diwajibkan oleh Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Tujuannya adalah untuk mengukur dan mencatat variasi suhu di seluruh area penyimpanan obat di gudang. Data pemetaan suhu ini digunakan untuk memastikan bahwa ruangan penyimpanan memiliki suhu yang sesuai dengan persyaratan setiap jenis obat. Dengan begitu, kualitas obat dapat dipertahankan selama masa penyimpanan.


7 Tujuan Utama Pemetaan Suhu di Gudang Farmasi

Setelah melakukan pemetaan suhu, berikut adalah tujuh tujuan utama yang diharapkan dapat dicapai:

  1. Mengetahui Variasi Suhu di Berbagai Area Gudang: Pemetaan suhu memungkinkan kita memahami perbedaan suhu yang mungkin terjadi di berbagai titik di dalam gudang. Informasi ini penting untuk mengantisipasi area-area dengan suhu ekstrem dan menyesuaikan pengaturan penyimpanan sesuai kebutuhan.
  2. Mendokumentasikan Perubahan Suhu di Setiap Area: Dengan pemetaan suhu, kita bisa mencatat perubahan suhu di lokasi-lokasi tertentu. Hal ini membantu manajemen untuk memahami pola fluktuasi suhu dan bagaimana dampaknya terhadap kualitas produk.
  3. Mendokumentasikan Fluktuasi Akibat Sistem Pengendalian Lingkungan: Pemetaan suhu juga merekam variasi suhu yang disebabkan oleh sistem pengendalian suhu di gudang. Data ini bisa menunjukkan apakah sistem tersebut bekerja dengan baik atau perlu penyesuaian.
  4. Mengidentifikasi Sumber Perubahan Aliran Udara: Dalam proses pemetaan suhu, sumber perubahan aliran udara yang menyebabkan variasi suhu juga diidentifikasi. Mengetahui penyebab fluktuasi ini penting untuk menjaga kondisi penyimpanan tetap stabil dan merata.
  5. Merekomendasikan Area Penyimpanan Berdasarkan Data Pemetaan: Berdasarkan hasil pemetaan, area penyimpanan yang paling sesuai untuk produk tertentu dapat ditentukan. Dengan cara ini, kualitas produk jadi dapat lebih terjaga sesuai standar yang diperlukan.
  6. Menentukan Lokasi Optimal untuk Alat Monitoring Suhu: Data pemetaan suhu membantu menentukan titik-titik strategis untuk menempatkan sensor suhu guna memantau suhu gudang secara berkala. Penempatan sensor yang tepat akan memudahkan pemantauan suhu secara konsisten.
  7. Memberikan Rekomendasi Tindakan Perbaikan Berdasarkan Temuan: Berdasarkan hasil pemetaan, tindakan perbaikan bisa direkomendasikan, seperti penyesuaian sistem pengendalian suhu atau perbaikan area tertentu yang mengalami fluktuasi suhu yang berlebihan.

Dengan pemetaan suhu yang baik, fasilitas farmasi dapat memastikan bahwa produk obat yang disimpan tetap berada dalam kondisi terbaiknya sampai tiba di tangan pasien. Pemetaan suhu bukan hanya tentang menjaga kualitas produk, tetapi juga tentang menjaga keamanan dan kenyamanan pasien yang menggunakan obat-obatan tersebut.

Referensi

  • World Health Organization (WHO). (2019). Good Distribution Practices for Pharmaceutical Products (Annex 5). Dalam Technical Report Series, No. 1025. WHO Technical Report Series.
  • International Conference on Harmonisation (ICH). (2003). Guideline for Good Distribution Practice (GDP) of Medicinal Products for Human Use. ICH-Q1A(R2).
  • United States Pharmacopeia (USP)General Chapter <1079> Good Storage and Distribution Practices for Drug Products.
  • European Medicines Agency (EMA)Guideline on Good Distribution Practice of Medicinal Products for Human Use.
  • Cundell, A. M. (2020). Ensuring the Quality and Stability of Pharmaceuticals Through the Supply ChainJournal of Pharmaceutical Sciences, 109(5), 1523-1533.
  • International Society for Pharmaceutical Engineering (ISPE)Good Practice Guide: Cold Chain Management(2011).
Hasna Khairunissa

Share
Published by
Hasna Khairunissa

Recent Posts

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

7 hari ago

Pentingnya Surat Pesanan di Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…

7 hari ago

Peran Penting Apoteker dalam Pelatihan Penerapan CDOB dan CDAKB di PBF

Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…

7 hari ago

Hubungan Signifikan Antara Insomnia dan Kekambuhan Atrial Fibrilasi Jangka Panjang Setelah Ablasi Radiofrekuensi

Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…

2 minggu ago

BPOM Perintahkan Tarik Latiao Tercemar Bakteri Penyebab Keracunan

Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…

2 minggu ago

Mudahnya Menganalisis Kapabilitas Proses dengan Software Minitab

Majalah Farmasetika - Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Industri Farmasi Nomor 1799/MENKES/PER/XII/2010 tahun 2010 tentang…

2 minggu ago