IFRS

Cara Melindungi Pasien dari Resistensi Antibiotik di Rumah Sakit

Cara Melindungi Pasien dari Resistensi Antibiotik di Rumah Sakit. Center for Disease and Prevention (CDC) memberikan tips untuk menghindari pasien terkena resistensi antibiotik yang sering terjadi di Rumah Sakit saat ini.

Resistensi antibiotik di Rumah Sakit juga sebagai penyebab utama terjadinya infeksi yang berhubungan dengan fasilitas kesehatan/infeksi nosokomial (healthcare-associated infections/HAIs).

Menurut CDC, ada 6 jenis bakteri resisten yang mematikan dan bisa menimbulkan sepsis bahkan kematian. Bakteri tersebut adalah CRE (carbapenem-resistant Enterobacteriaceae), MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus ), ESBL-producing Enterobacteriaceae (extended-spectrum ß-lactamases), VRE (vancomycin-resistant enterococci), multi-drug resistant pseudomonas, and multi-drug resistant Acinetobacter.

C. difficile adalah jenis yang paling umum dari bakteri penyebab timbulnya infeksi nosokomial di rumah sakit. Kebanyakan C. difficile tidak resisten antibiotik yang dipakai untuk mengobatinya, tetapi penggunaan antibiotik yang tidak benar menempatkan pasien pada risiko tinggi terhadap diare yang mematikan.

Berikut adalah tips dari CDC dalam bentuk gambar. Selain menjaga infeksi dari penggunaan kateter serta menjaga sanitasi di Rumah Sakit, yang terpenting adalah peranan tenaga kesehatan seperti Apoteker dalam mengatur dosis yang tepat untuk pemberian Antibiotiknya serta kepatuhan pasiennya.

@CDCgov Mar 9 New #VitalSigns report shows need for combined action to better protect patients.

Sumber : http://www.cdc.gov/vitalsigns/protect-patients/index.html

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago