Peneliti Telusuri Apakah Obat OTC Loratadin Bisa Bertindak Sebagai Antibiotik. Peneliti dari Stanford University School of Medicine memiliki hipotesis bahwa obat antihistamin yang juga termasuk obat OTC, Loratadine dapat membunuh bakteri di balik penyakit Lyme.
Penyakit Lyme (lyme disease) adalah salah satu jenis penyakit menular pada manusia dan hewan dengan perantara (vektor) berupa kutu. Penyakit ini diberi nama Lyme dari kata Old Lyme, suatu kota di Connecticut dimana kasus ini pertama kali ditemukan.
Penyakit ini disebabkan oleh Borrelia burgdoferi, bakteri dari golongan Spirochetes, dan disebarkan secara luas oleh kutu Ixodes scapularis. Kutu tersebut umumnya menghisap darah burung, hewan peliharaan, hewan liar, dan juga manusia.
Sejak ditemukan bahwa Borrelia burgdorferi bertahan hidup mangan (Mn), peneliti dari Stanford University School of Medicine berhipotesis bahwa dengan memblokir transport bakteri protein-Mn , Borrelia logam transporter A (BmtA), bakteri akan mati dan pada akhirnya membantu menyembuhkan infeksi.
Di antara daftar senyawa yang telah disetujui FDA yang berpotensi mengikat struktur BmtA, para peneliti menentukan bahwa antihistamin loratadine (Claritin) dan khusus metabolitnya, desloratadine-mampu menghambat Mn memasuki dinding sel Borrelia, yang menyebabkan bakteri mati dalam tabung reaksi.
“Ini sangat menarik untuk meneliti pertamakalinya ke dalam aktivitas metabolik bakteri yang sulit dipahami ini dapat memberikan kita kemampuan untuk benar-benar membunuhnya,” kata peneliti utama, Jayakumar Rajadas, PhD, dalam siaran pers.
“Hasil kami membawa kita lebih dekat dengan kemungkinan menemukan terapi yang ditargetkan pertama untuk mengobati penyakit Lyme.”
Sekitar 300.000 kasus baru penyakit Lyme terjadi setiap tahun, menurut perkiraan 2013 dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Dilakukan terapi 2 sampai 4 minggu antibiotik biasanya diresepkan untuk pasien dengan infeksi, tetapi sampai 20% dari mereka harus lebih lama dirawat dengan gejala terkait.
“Karena perawatan saat ini tidak bekerja untuk semua orang dan bakteri yang menyebabkan penyakit Lyme menawarkan banyak tantangan pengobatan, penelitian ini menawarkan wawasan menggembirakan bagi para peneliti, dan harapan untuk 80 juta orang Amerika berisiko terkena penyakit Lyme,” kata Bonnie Crater, pendiri dan ketua Ilmu Komite Bay area Lyme Foundation, yang mendanai penelitian yang dipublikasikan di jurnal Drug Design, Development and Therapy.
Sumber :
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…