Uji Klinik

AstraZeneca Lynparza Gagal Uji Klinik Tahap Akhir Untuk Kanker lambung

AstraZeneca Lynparza Gagal Uji Klinik Tahap Akhir Untuk Kanker lambung. AstraZeneca mengumumkan pada hari Rabu (18/5) bahwa penelitian fase III dari Lynparza (olaparib) pada pasien dengan kanker lambung tahap lanjut gagal memenuhi titik akhir utama dari kelangsungan hidupnya secara keseluruhan.

Perusahaan mencatat bahwa sementara ada kecenderungan hidup numerik di Lynparza ditambah kombinasi paclitaxel di Uji Klinik “GOLD” yang tidak memenuhi signifikansi statistik dibandingkan paclitaxel saja.

Penelitian ini melibatkan 525 pasien Asia dengan HER2-negatif kanker lambung stadium lanjut yang telah berkembang mengikuti terapi lini pertama, dengan AstraZeneca mencatat bahwa 18 persen memiliki tumor yang diuji negatif untuk protein yang bermutasi ( Ataxia-Telangectasia mutated/ATM). Subyek secara acak menerima Lynparza dalam kombinasi dengan paclitaxel atau paclitaxel saja.

Menurut AstraZeneca, uji ini tidak memenuhi titik akhir utama baik dalam keseluruhan populasi atau pasien yang tumor diuji negatif untuk protein ATM. Kepala Petugas medis, Sean Bohen menjelaskan bahwa “rejimen tertentu dalam studi GOLD, pada dosis rendah dan di kombinasi dengan kemoterapi, berbeda dari fase lainnya III uji coba dalam program Lynparza. “perusahaan menambahkan bahwa evaluasi penuh data sedang berlangsung, dengan hasil yang akan diajukan untuk presentasi pada pertemuan medis yang akan datang.

Lynparza disetujui di lebih dari 40 negara, termasuk di Eropa, untuk digunakan sebagai monoterapi untuk pengobatan pemeliharaan dewasa dengan BRCA-mutated high grade serous epithelial ovarian, tuba fallopi atau kanker peritoneal primer yang berada di respon lengkap atau parsial dengan kemoterapi berbasis platinum.

Sumber : https://www.firstwordpharma.com/node/1384351

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago