Edukasi

FDA Peringatkan Kombinasi Antasida dan Aspirin Sebabkan Pendarahan Serius

Farmasetika.com – 8/6/2016. Badan POM-nya Amerika, Food and Drug Administration (FDA) melalui halaman resminya memperingatkan agar tidak mengkonsumsi obat yang mengandung antasida dan aspirin (asetosal/acetylsalicylic acid (ASA)) untuk mengobati sakit maag, asam lambung, dan gangguan pencernaan karena dapat menyebabkan pendarahan lambung atau usus pada kondisi pasien tertentu.

Produk kombinasi tersebut adalah Alka-Seltzer Original, Bromo Seltzer, Medique Medi Seltzer, Picot Plus Effervescent, Vida Mia Pain Relief, Winco Foods Effervescent Antacid and Pain Relief, Zee-Seltzer Antacid and Pain Reliever. Semua produk ini tidak beredar di Indonesia, namun Apoteker perlu memberikan edukasi agar tidak mengkonsumsi Aspirin dengan Antasid secara bersamaan, karena termasuk obat Over the Counter (OTC) yang mudah didapati pasien.

Menurut FDA, walau kasus perdarahan jarang terjadi. Pada tahun 2009, FDA pernah mengeluarkan peringatan tentang risiko perdarahan lambung serius dengan aspirin dan non-steroid anti-inflammatory (NSAIDs). FDA menemukan delapan kasus baru perdarahan serius yang disebabkan oleh produk antacid yang mengandung aspirin sejak dikeluarkannya peringatan tersebut. Beberapa pasien membutuhkan transfusi darah.

Beberapa faktor risiko untuk perdarahan yang serius termasuk usia 60 tahun atau lebih tua, riwayat sakit maag atau perdarahan, penggunaan pengencer darah atau obat steroid, penggunaan obat-obat lain yang mengandung obat anti-inflamasi nonsteroid, atau asupan 3 atau lebih minuman beralkohol setiap hari.

Selain itu, pasien yang mengambil dosis tinggi obat ini dari yang direkomendasikan atau mereka yang mengambil perawatan untuk jangka waktu lebih lama dari yang direkomendasikan dapat meningkatkan risiko perdarahan yang serius.

“Perhatikan label etiket Obat, dan jika produk memiliki asetosal dan antasida, pertimbangkan untuk memilih sesuatu yang lain untuk gejala maag Anda,” kata Karen Murry Mahoney, MD, Wakil Direktur Divisi Nonprescription Obat Produk di FDA.

Mahoney menambahkan: “Hari ini (6/6/2016) kami berfokus pada resiko pendarahan khusus dengan produk antasida-aspirin digunakan untuk mengobati sakit maag atau mulas. Kami tidak menjelaskan orang-orang untuk berhenti mengambil aspirin sama sekali. ”

Pasien harus mempertimbangkan apakah mereka dapat memilih produk tanpa aspirin untuk meredakan gejala yang berhubungan dengan sakit maag, gangguan pencernaan, dan asam lambung. FDA mengatakan bahwa apoteker juga dapat membantu pasien memahami label obatnya.

Sumber : FDA

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 minggu ago

Mengapa Pemetaan Suhu Penting di Gudang Farmasi? Kenali 7 Manfaat Utamanya

Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…

1 minggu ago

Pentingnya Surat Pesanan di Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…

1 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Pelatihan Penerapan CDOB dan CDAKB di PBF

Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…

1 minggu ago

Hubungan Signifikan Antara Insomnia dan Kekambuhan Atrial Fibrilasi Jangka Panjang Setelah Ablasi Radiofrekuensi

Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…

2 minggu ago

BPOM Perintahkan Tarik Latiao Tercemar Bakteri Penyebab Keracunan

Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…

2 minggu ago