e-farmasetika (15/6/2016). Mumbai, India. Sebagai salah satu negara di Asia yang memiliki perkembangan yang cukup pesat di industri farmasi, Reliance Lifesciences India, unit biofarmasi dari pimpinan Ambani Mukesh Reliance Industries, telah meluncurkan (10/6) biosimilar pertama di dunia, atau salinan dari bevacizumab (avastin) dari Roche, obat yang kompleks yang digunakan untuk mengobati sedikitnya enam bentuk kanker stadium lanjut.
Produk Reliance ini disetujui oleh regulator India untuk digunakan dalam kasus kanker kolorektal.
Swiss bioteknologi Roche adalah inovator bevacizumab dan pasar secara global sebagai Avastin. produk memiliki penjualan tahunan lebih dari $ 7000000000 tahun lalu dan juga telah hadir di Indonesia yang diedarkan oleh Boehringer.
Sementara Reliance akan memasarkan salinan bevacizumab dibawah nama merek sendiri Bevacirel, Pada tahun 2014, Reliance telah menandatangani perjanjian serupa dengan Torrent Pharma untuk menjual salinan tiga obat -rituximab, adalimumab dan cetuximab.
Dengan diperkenalkannya produk terbaru dari bevacizumab di pasar India, Reliance memiliki empat obat biotek kompleks yang diluncurkan pertama kali secara global. Reliance telah memperkenalkan hormon chorionic gonadotropin rekombinan digunakan dalam membantu organ reproduksi, interferon beta untuk pengobatan multiple sclerosis, dan reteplase, serta obat yang digunakan dalam pengelolaan infark miokard.
Bevacizumab dari Reliance ini diperkirakan akan bersaing dengan merek Roche, tapi tidak seperti kebanyakan peluncuran biosimilar, di mana versi pemotongan harga yang dijual di diskon sekitar 25% di atas harga inovator, sumber pasar mengatakan Reliance telah membuat kesenjangan yang sangat kecil antara harga produk dan yang dari Roche.
Roche Avastin dari 100 mg dijual di sekita INR 29.500 (5.8 juta rupiah) sementara Reliance kemungkinan untuk memasarkan produknya di INR 28.300 per injeksi.
Sumber : http://health.economictimes.indiatimes.com/news/pharma/reliance-life-rolls-out-first-copies-of-roches-avastin/52683022
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…