@GSKUS
Majalah Farmasetika (Ed.4/Juni 2016). Amerika. Eksplorasi ruang angkasa membutuhkan seorang astronot petualang dan naik roket ke hamparan luas dimana kita hanya bisa membayangkan melalui teleskop.
Sedangkan penelitian medis bergantung pada para ilmuwan yang penasaran untuk mengintip ke dalam sel melalui mikroskop dan berpikir pada molekul, bukan skala kosmik.
Apa dari keduanya memiliki kesamaan? Dapatkah mereka saling membantu? Itulah mengapa saat ini GSK dan NASA Casis,the International Space Station US National Laboratory bekerjasama. Casis menjalankan Stasiun Luar Angkasa Internasional US National Laboratory, yang pada dasarnya adalah sebuah laboratorium ilmu pengetahuan yang berada di 220 mil di atas bumi.
GSK dan NASA Casis mengeksplorasi batas-batas ilmu pengetahuan, sesuatu yang membutuhkan dedikasi seumur hidup dan ketekunan. GSK dan NASA Casis mengejar ilmu terbaik di mana pun dapat ditemukan. GSK dan NASA Casis percaya bahwa dengan bersama-sama sebagai mitra dapat mempercepat penemuan untuk meningkatkan kesehatan manusia di bumi.
Untuk itu para para ilmuwan R & D GSK melakukan penelitian ruang angkasa dengan menawarkan kondisi yang unik, seperti lingkungan mikro, yang dapat mempercepat penemuan medis. Misalnya, kita tahu bahwa tubuh usia lebih cepat dalam ruang karena perubahan gravitasi: kekuatan otot yang berkurang, daya tahan tubuh melemah dan jantung mengalami tambahan tekanan.
Kondisi mikro juga dapat mempengaruhi sifat obat potensial dalam cara yang membuat mereka lebih mudah untuk memproduksi atau lebih mudah untuk belajar. Ini menarik, terutama dalam hal pengembangan klinis obat baru yang menantang dan mahal. Bayangkan jika bisa merampingkan proses bahwa dengan mempelajari itu di luar angkasa!
Mengeksplorasi potensi penelitian di ruang angkasa hanyalah salah satu cara GSK akan melampaui batas-batas untuk menemukan cara yang lebih baik untuk membawa obat-obatan dan produk kepada orang-orang yang membutuhkannya.
Sumber : http://www.gsk.com/en-gb/behind-the-science/innovation/from-microscope-to-telescope-and-beyond-exploring-with-nasas-casis/
Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…
Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…
Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…
Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…
Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…
Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…