Majalah Farmasetika (Ed.4/Juni 2016). Produsen obat asal Jerman, Boehringer Ingelheim mengatakan (27/6) uji klinik tahap akhir obat baru Ofev (nintedanib) untuk mengobati kondisi paru-paru yang fatal mampu memperlambat perkembangan penyakit.
Analisis post-hoc dari 1.061 pasien telah dipublikasikan dalam American Journal of Respiratory Critical Care Medicine.
Percobaan ini termasuk terhadap pasien dengan fibrosis idiopathic pulmonary (idiopathic pulmonary fibrosis/IPF), dan juga pada pasien dengan diagnosis klinis IPF yang tidak memiliki biopsi paru bedah dan pada HRCT, serta pasien yang memiliki pola UIP yang mungkin dengan kehadiran bronkiektasis traksi.
Ganesh Raghu, Profesor Kedokteran, Universitas Washington, mengatakan: “Analisis ini menegaskan untuk pertama kalinya bahwa perkembangan penyakit dan efek pengobatan pada subkelompok pasien tidak sepenuhnya memenuhi kriteria diagnostik yang serupa dengan yang memenuhi kriteria saat ini, seperti yang didefinisikan di 2011 pedoman internasional untuk diagnosis IPF. Hal ini memiliki implikasi untuk mempertimbangkan menerima kriteria dimodifikasi, seperti yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuat diagnosis IPF yang meliputi kehadiran kemungkinan pola UIP dan bronkiektasis traksi di lobus rendah dalam pengaturan klinis yang tepat dan dalam uji klinis masa depan. ”
Ofev adalah molekul tirosin kinase inhibitor kecil yang dikembangkan oleh Boehringer Ingelheim, diindikasikan untuk pengobatan IPF.
IPF merupakan kondisi yang mampu melemahkan penyakit paru-paru yang fatal dengan tingkat kematian yang tinggi dan mempengaruhi sebanyak 3 juta orang di seluruh dunia. Perkembangan IPF adalah variabel dan tak terduga, dan dari waktu ke waktu fungsi paru-paru dari pasien IPF secara bertahap dan ireversibel menurun. IPF menyebabkan jaringan parut permanen atau fibrosis paru-paru, kesulitan bernapas dan mengurangi jumlah oksigen dalam paru-paru dapat menyediakan organ-organ utama tubuh.
Sumber : http://www.pharmafile.com/news/505355/boehringer-ingelheim-says-phase-iii-trials-its-ofev-slowed-progression-fatal-lung-diseas
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…