Majalah Farmasetika (Ed.5-Juli 2016). PT. Kimia Farma Apotek dalam waktu dekat ini akan memiliki 30 jaringan apotek di Arab Saudi untuk memfasilitasi para jemaah haji dan umroh dari Indonesia seperti dikutip dari laman resminya (30/6).
Dalam lawatannya ke Arab Saudi, Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Rusdi Rosman, Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek Imam Fathorahman, Manager Pengembangan Apotek, Ida Rasita, serta Legal Senior Hukum Korporasi, Budi Her Utomo menandatangani MOU dengan DWAA LTD CO dalam rangka rencana Perseroan mengakuisisi sebagian saham DWAA LTD CO yang mempunyai 30 jaringan apotek di Arab Saudi.
Bertempat di kantor DWAA LTD CO yang berdomisili di Mekah, Arab Saudi. CEO dan Executive Manager DWAA LTD CO (Dr. Mahfouz Bin Marei Bin Mahfouz) DWAA Board Member (Tn Hassan Abdullah A Jabarti dan Tn Lutfi AbdulFattah S Alghifari) dan Dwaa General Manager (Mr. Ahmed Bin Marei Bin Mahfouz) hadir dalam acara penandatanganan MoU ini.
Rencana akuisisi 30 jaringan apotek tersebut, dimaksudkan agar Kimia Farma dapat melayani jemaah haji dan umroh di Indonesia sekaligus sebagai step-stone untuk memperluas distribusi produk-produk Kimia Farma ke pasar internasional.
Selain itu untuk bisnis kedepannya, Kimia Farma dan DWAA LTD CO akan membangun jaringan klinik hingga rumah sakit yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk mempermudah jemaah haji dan umroh dalam memperoleh layanan kesehatannya.
Sumber :
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…