Majalah Farmasetika (V1N5-Juli 2016). The Pharmaceutical Society of Ireland (PSI) telah menegur seorang apoteker karena kinerja profesional di Apotek yang buruk (19/7).
PSI adalah badan hukum yang bertanggung jawab untuk mengatur apoteker dan apotek komunitas di Irlandia. Selain itu, bertanggung jawab dalam mengawasi pelatihan apoteker baru, apoteker teregistrasi di PSI adalah penting sebagai lisensi praktek untuk dapat bekerja di apotek di Irlandia.
Apoteker Yeremia Blake, pemilik Apotek Blake, akan “dibimbing” selama satu tahun oleh seorang apoteker pengawas/mentor, dan dia harus bertemu dengan mentor setidaknya 3 kali selama setahun.
Dewan PSI jika di Indonesia mungkin seperti MPEDAI (Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia Pusat) menemukan bahwa Blake terbukti kurang memelihara dan mengendalikan daftar obat, daftar resep, dan catatan farmasi, termasuk catatan obat yang dimusnahkan. Blake juga ditegur karena kurangnya penyimpanan yang sesuai terkait produk obat untuk manusia dan hewan. Misalnya, produk kadaluwarsa tidak dipisahkan dari barang-barang lainnya dan juga tidak dihapus untuk pembuangan atau perusakan.
Obat-obatan yang diperlukan untuk disimpan di suhu dingin juga tidak disimpan dengan benar di lemari es. Selain itu, Blake tidak menyimpan obat-obatan yang disimpan dalam lingkungan yang bersih atau yang sesuai.
Apoteker Blake juga tidak menjamin bahwa prosedur operasi standar (SOP) yang diikuti, dan ia tidak memberikan konsultasi terhadap pasien.
“Dewan memutuskan untuk memberlakukan kondisi ini dengan memperhatikan standar profesional yang sangat buruk dalam banyak aspek pekerjaan Blake selama jangka waktu lama,” tulis keputusan dewan.
Mentor Apoteker akan mengajukan laporan atas perubahan yang dilakukan Blake untuk masalah ini, dan kemudian dewan akan meninjau semua laporan pada akhir tahun untuk memastikan bahwa perilakunya memuaskan.
Jika salah satu laporan tidak memenuhi dewan, maka Blake akan terus dipantau sampai dewan mengampuni.
Sumber :
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…