Majalah Farmasetika (V1N6-Agustus 2016). Takeda Oncology dan Seattle Genetic telah mengumumkan (1/8) hasil uji klinik tahap III untuk obat Adcetris (brentuximab vedotin), pada pasien dengan limfoma sel T kulit (cutaneus T-cell Lymphoma). Hasil pengujian ini memuaskan pihak perusahaan karena telah bertemu titik akhir utama dari tingkat respons objektif yang signifikan secara statistik.
Seattle Genetic dan Takeda bersama-sama mengembangkan Adcetris, dimana Seattle berperan dalam mempertahankan hak komersialisasi di AS dan Kanada, sedangkan perusahaan asal Jepang untuk negara lainnya di seluruh dunia.
Obat ini sebelumnya telah disetujui di AS untuk dua bentuk limfoma dan baru menerima izin edar di Uni Eropa untuk mengobati limfoma CD30 + Hodgkin.
Tahap percobaan III yang diberi nama ALCANZA membandingkan penggunaan Adcetris monoterapi dibandingkan pilihan penyidik terapi standar, seperti methotrexate atau bexaratone, di 131 pasien dengan limfoma sel T kulit yang mengekpresikan CD-30 yang diaplikasikan sebelum terapi sistemik atau radiasi.
Data menunjukkan bahwa pengobatan dengan Adectris signifikan meningkatkan tingkat respon obyektif yang berlangsung setidaknya selama empat bulan (ORR4). Dalam kelompok pengobatan ini, ORR4 adalah 56,3% dibandingkan dengan 12,5% pada kelompok kontrol. Demikian pula, titik akhir sekunder termasuk tingkat respons lengkap, kelangsungan hidup bebas perkembangan dan pengurangan beban gejala selama pengobatan, semua lebih tinggi pada kelompok Adcetris.
Dirk Huebner, direktur medis eksekutif di Takeda Oncology, mengatakan: “ini luar biasa, hasil klinis yang berarti dari percobaan ALCANZA mewakili tonggak penting untuk program Adcetris. Jika indikasi baru ini telah disetujui oleh pihak berwenang, Adcetris mungkin menawarkan pilihan pengobatan baru untuk pasien limfoma sel T kulit. ”
Chief executive Seattle Genetics, Clay Siegall, menambahkan: “Kami mengantisipasi data laporan ALCANZA lebih lengkap di pertemuan tahunan American Society of Hematology pada bulan Desember dan berniat untuk menyerahkan aplikasi Biologisambahan untuk FDA pada semester pertama 2017.”
Sumber : http://www.pharmafile.com/news/505932/phase-iii-success-takeda-lymphoma-drug
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…