Majalah Farmasetika (V1N8-Oktober 2016). Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Open Heart, Agustus 2016, menyimpulkan bahwa apotek dapat berfungsi sebagai alternatif yang efektif untuk skrining orang yang memiliki penyakit jantung dengan risiko umum seperti diabetes tipe 2 dan kolesterol tinggi.
Penelitian ini melibatkan 6.800 individu yang diputar di 184 apotek di Austria. Program skrining eksperimental yang dilakukan oleh apoteker mengukur tekanan darah, kolesterol, dan kadar glukosa darah, sedangkan faktor-faktor seperti tinggi badan, merokok, dan alkohol dilaporkan pada kuesioner.
Praktek medis sering lebih memperhatikan skrining kanker daripada memeriksa kondisi kardiovaskular, dan apotek mungkin menjadi alternatif yang efektif, terutama untuk pasien yang lebih muda, kata para peneliti.
Selama program 4-bulan, apoteker mendeteksi faktor risiko yang sebelumnya tidak diketahui di 32% dari peserta yang berusia 25-64 tahun dan di 27% dari mereka yang berusia 65 tahun dan lebih tua. Sekitar 8% dari peserta memiliki diabetes, 44% memiliki tekanan darah tinggi, dan 57% memiliki kolesterol tinggi.
Penelitian ini dilakukan di Austria dimana peranan apoteker di apotek begitu penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien termasuk dalam menasihati pasien tentang kondisi kesehatan kronis.
Sumber :
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…