farmasetika.com – Badan Pengawas Obat Makanan (Badan POM) melakukan upaya perbaikan melalui kerja sama dan koordinasi lintas sektor dalam meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan. Badan POM juga terus-menerus menciptakan inovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan publik serta aksesibilitas layanan bagi pelaku usaha.
Dan untuk menciptakan layanan publik yang transparan, profesional, dan akuntabel, Badan POM telah membentuk Tim Sapu Bersih Pungutan Liar sebagai implementasi Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.
Namun, efektivitas pengawasan Obat dan Makanan yang dilakukan Badan POM tidak akan berhasil tanpa dukungan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dengan profesionalitas tinggi, kompetensi sesuai, berintegritas, dan berkinerja tinggi. SDM juga lah yang menjadi salah satu kunci terwujudnya penguatan kelembagaan Badan POM. Untuk itu kebutuhan dan penempatan SDM sesuai kompetensinya harus dicermati dengan baik, antara lain melalui evaluasi kinerja dan tour of duty beberapa pejabat struktural.
Jumat, 28 Oktober 2016 Badan POM kembali mengukir sejarah dalam perombakan pejabat struktural demi peningkatan kinerja pengawasan. Sebanyak 18 orang dimutasi, rotasi, dan/atau promosi untuk menduduki berbagai jabatan struktural eselon II, III, dan IV di Badan POM.
“Pelantikan pejabat struktural merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya Badan POM untuk meningkatkan kualitas kinerja pengawasan Obat dan Makanan, agar manfaat keberadaan Badan POM semakin dapat dirasakan langsung oleh masyarakat”, ujar Kepala Badan POM, Penny K. Lukito usai melakukan pelantikan.
“Hal ini juga merupakan bukti keseriusan kami dalam melakukan perubahan manajemen di lingkungan Badan POM”, lanjutnya.
Pesan penting yang disampaikan Kepala Badan POM kepada pejabat yang baru dilantik adalah agar berani mengambil langkah strategis dan menciptakan inovasi-inovasi terkait bidang tugasnya masing-masing.
“Banyak tugas menanti untuk penguatan kelembagaan dan revitalisasi Badan POM. Selain dituntut untuk terus menciptakan terobosan yang dapat memberikan nilai tambah pada pekerjaan dan kinerja organisasi, seorang pimpinan harus dapat membangun sinergisme yang baik dengan stakeholders”, tambah Penny.
Pada kesempatan ini, Penny kembali menegaskan komitmen para pejabat struktural yang baru dilantik untuk bekerja sama penuh dengan Satgas Saber Pungli menegakkan Peraturan Presiden 87/2016 tentang Sapu Bersih Pungutan Liar di lingkungan pelayanan publik Badan POM.
“Semua itu demi mewujudkan birokrasi pelayanan publik yang profesional dan berintegritas di lingkungan Badan POM, serta meningkatkan kualitas kinerja Badan POM dalam rangka memberikan pelayanan dan perlindungan yang terbaik kepada masyarakat Indonesia”, tegas Penny menutup sambutannya.
Sumber : pom.go.id
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…