Farmasetika.com – Spinal cord atau sumsum tulang belakang adalah bagian dari sistem saraf pusat didalam kanal tulang belakang pada bagian vertebral. [1]
Baru-baru ini telah dikembangkan stimulasi sumsum tulang belakang yang merupakan salah satu teknik paling efektif yang tersedia dalam penanganan nyeri kronis yang refrakter terhadap modalitas lain dan lebih konservatif. [2]
Food and Drug Administration telah menyetujui hadirnya stimulator saraf pusat medtronic implant.
Platform berbasis Intell (Intellis) yang dikembangkan dapat merekam dan melacak aktivitas pasien sepanjang waktu dengan pemantauan menggunakan tablet Samsung Galaxy Tab S2.
Seorang peneliti dari Duke University Medical Center di Durham, NIC telah melakukan penelitian dengan menanamkan pada salah satu pasien pertama di Amerika Serikat dengan menggunakan perangkat Intellis.
Terapi neurostimulasi Medtronic dikembangkan untuk mengatasi nyeri kronis yang selama ini sulit diatasi hanya dengan menggunakan alat yang diletakan dibawah kulit pasien untuk memberikan implus listrik ringan melalui timbal yang ditanamkan pada epidural untuk memblokir jalannya sinyal rasa sakit agar tidak menuju ke otak.
Platform Intellis ini dirancang dengan tujuan untuk mengoptimalkan perawatan pada pasien dan mempermudah komunikasi anatar pasien dan dokter dengan cara melacak dan bebagi aktivitas sehari-hari. Dengan adanya Platorm Intellis ini akan membantu memperbaiki pandangan dokter agar lebih obyektif pada mobilitas dan kemajuan.
Platform Intellis juga digunakan untuk menangani keluhan pasien seperti, maslaha pengisian ulang baterai. Dengan teknologi baterai Overdrive (TM) yang telah dikembangkan oleh Medtronic dan baterai dari alat ini dapat diisi dengan waktu yang sangat cepat hanya memerlukan kurang lebih 1 jam dan dokter dapat menyesuaikan waktu pengisian baterai berdasarkan pada pengaturan terapi.
Platform Intellis ini juga mampu mencakup teknologi MRI SureScan yang di kembangkan Medtronic untuk akses terluas untuk diagnostik MRI dan memiliki kelayakan yang sederhana dan memungkinkan MRI dapat digunakan di manapun pada tubuh dengan kondisi tertentu, serta dengan teknologi AdaptiveStim (TM) yang otomatis.
Penyesuaian yang dilakukan adalah dengan memberikan dosis terapi yang tepat pada pasien dengan lokasi terapi yang tepat, karena target nyeri dapat dengan mudah bergeser mengikuti posisi tubuh.
Seorang spesialis obat nyeri Lance Roy di Duke University Medical Center “Pada pasien dengan keluhan nyeri kronis sangat menarik untuk ditangani dengan memiliki data real-time sehingga dapat memberikan lebih banyak informasi tentang kualitas hidup pasien” dan dengan pengembangan Platorm ini merupakan pilihan baru untuk mengatasi nyeri kronis.
Hal ini dapat menjadi pilihan yang baik dalam pengobatan non-opioid mengingat pentingnya krisis nasional mengenai penyalahgunaan opioid di masyarakat.[3]
Sumber :
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…