Categories: Sediaan Farmasi

Latanoprostene, Obat Tetes Mata Terkini Atasi Glaukoma

Farmasetika.com – Vyzulta (Latanoprostene) merupakan obat yang memiliki indikasi untuk mengurangi tekanan intraocular pada pasien dengan glukolma atau hipertensi ocular.

Obat ini tersedia dalam bentuk larutan untuk pemberian topical pada mata. Vyzulta 0,024% tidak boleh diberikan lebih dari sekali sehari karena dapat mengurangi efeknya.

Disetujui FDA pada tanggal 2 November 2017

Nama dagang : Vyzulta

Nama generik : Latanoprostene Bunod

Bentuk sediaan : Ophthalmic Solution

Perusahaan : Valeant Pharmaceuticals International, Inc

Pengobatan : Glaukoma, Open Angle, Intraocular Hypertension

Sejarah Pengembangan dan Proses Persetujuan FDA :

22-09-2015 : Bausch Lomb dan Nicox menyatakan penerimaan FDA untuk Glaukoma NDA (latanoprostene bunod)

22-07-2016 : Valeant Pharmaceuticals menerima surat keterangan FDA lengkap untuk Latanoprostene Bunod

27-02-2017 : Bausch Lomb dan Nicox mengirim ulang obat baru AS untuk Glaukoma Latanoprostene Bunod

20-03-2017 : Bausch Lomb dan Nicox mengumumkan tanggal PDUFA untuk Glaukoma Latanoprostene Bunod

07-08-2017 : Valeant Pharmaceuticals menerima surat lengkap dari FDA untuk Latanoprostene Bunod Ophthalmic Solution, 0.024% NDA

02-11-2017 : FDA Menyetujui Vyzulta (latanoprostene bunod) Ophthalmic Solution untuk Glaukoma, Open Angle, Intraocular Hypertension

Kelebihan dan Kekurangan

Keunggulan yang dimiliki oleh Vyzulta sebagai obat oftalmik yang baru diterima oleh FDA diantaranya dari sisi pemasaran, Vyzulta diproduksi oleh suatu perusahaan besar Bausch + Lomb yang memiliki pengalaman luas dalam memproduksi dan mendistribusikan obat-obatan oftalmik di Amerika Serikat dan Eropa .

Kemudian keunggulan dari sisi farmakologis, Vyzulta merupakan analog prostaglandin pertama yang memiliki oksida nitrat sebagai salah satu metabolitnya yang dapat memberikan pengurangan tekanan pada intraokular mata yang konsisten dan berkelanjutan hingga 12 bulan. Lalu dari uji klinis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Vyzulta (Latanoprostene bunod 0.024%) lebih efektif dalam menurunkan tekanan intraokular dibandingkan timolol 0,5% pada pasien glaukoma sudut terbuka ataupun hipertensi okular.

Sebaliknya menurut beberapa penelitian kelemahan dari obat ini ialah efek samping yang umum terjadi antara lain hiperemia (4,9 % mengalami hiperemia konjungtiva dan 1,9% mengalami hiperemia okular), iritasi dan nyeri okular (11,1%), mata kering dan keratitis punctat (3%), pigmentasi iris dan kelopak mata (3,8%), hipertrikosis (16,2%), sakit kepala (0,5%). Sebagian besar efek samping yang dicatat bersifat ringan dan sementara. Resiko efek samping serius sangat rendah.

Formulasi

Sedian tetes mata Vyzulta ini mengandung latanoprostene bunod 0,24 mg/mL

Dosis Vvzulta (Latanoprostene bunod ophthalmic)

Untuk mengurangi tekanan intraokular (IOP) pada pasien glaukoma sudut terbuka atau hipertensi ocular Vyzulta diteteskan sekali sehari pada malam hari (0.024% larutan tetes mata)

Dosis awal untuk pengobatan ini adalah dengan 1 tetes sekali sehari pada malam hari secara bertahap. Apoteker akan memonitor keefektifan obat dari pasien terutama apabila ada pengobatan yang harus digunakan bersamaan dengan obat tetes mata lainnya.

Kenali Penggunaan Obat Vyzulta

Penjelasan diatas adalah untuk penggunaan orang dewasa. Apabila ada obat tetes mata lain yang digunakan bersamaan, maka penggunaan masing – masing obatnya adalah 5 menit setelah obat tetes mata lainnya. Untuk penggunaan obat terhadap anak – anak kurang dari 16 tahun tidak dianjurkan dengan obat ini. Namun usia lebih dari 16 tahun digunakan dosis satu tetes sekali sehari pada setiap malam hari.

Efek Samping

Penggunaan dari obat ini memberikan efek samping yaitu kemerahan pada konjungtiva mata (konjungtiva hiperemis), iritasi mata, nyeri mata, dan nyeri pada lokasi penetesan.

Harga Pasaran

Obat ini dijual ke pasaran dengan harga $14,69 atau jika dikurskan ke rupiah sekitar Rp 196.500

Sumber :

Brooks,Megan. 2017. FDA OKs Vyzulta for Glaucoma, Ocular Hypertension. Available online at https://www.medscape.com/viewarticle/888096 (Diakses pada18 November 2017).

Drugs. 2017. Vyzulta Approval History. Available at https://www.drugs.com/histoz.ry/vyzulta.html (diakses 17 November 2017).

Garcia GA, Philip N, Sameh M, Ken YL. 2016. Critical evaluation of latanoprostene bunod in the treatment of glaucoma. Clin Ophthalmol. 10 : 2035-2050.

GlobalData Healthcare. 2017. Vyzulta approval opens new avenues for glaucoma treatment Available online at https://www.pharmaceutical-technology.com/comment/vyzulta-approval-opens-new-avenues-glaucoma-treatment/ (Diakses 16 November 2017).

Medeiros FA, Martin KR, Peace J, Scassellati Sforzolini B, Vittitow JL, Weinreb RN. Comparison of Latanoprostene Bunod 0.024% and Timolol Maleate 0.5% in Open-Angle Glaucoma or Ocular Hypertension: The LUNAR Study. Am J Ophthalmol. 2016;168:250-259.

Vyzulta [prescribing information]. Bridgewater, NJ: Bausch & Lomb Incorporated; 2017.

Weinreb RN, Ong T, Scassellati Sforzolini B, et al. 2015. A randomised, controlled comparison of latanoprostene bunod and latanoprost 0.005% in the treatment of ocular hypertension and open angle glaucoma: the VOYAGER study. Br J Ophthalmol. 99(6):738–745.

Weinreb RN, Scassellati Sforzolini B, Vittitow J, Liebmann J. 2016. Latanoprostene bunod 0.024% versus timolol maleate 0.5% in subjects with open-angle glaucoma or ocular hypertension: the APOLLO Study. Ophthalmology. 123(5):965–973.

Penulis : Ulvi Z, Melissa, Berlian H., Vania P., Mayang K.D., Bena H., Nailah Nurjihan U., M.Thoriq Z.

Berlian Hanutami

Share
Published by
Berlian Hanutami

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

3 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

2 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago