Farmasetika.com – Saat ini, telah banyak dikembangkan beberapa obat baru sebagai pilihan pengobatan yang dibutuhkan bagi pasien dalam meningkatkan kelangsungan hidup.
Pada tanggal 31 Oktober 2017, FDA (Food and Drug Administration) telah menyetujui pengembangan obat baru oleh perusahaan farmasi AstraZeneca dan Acerta Pharma yaitu CALQUENCE® (acalabrutinib) sebagai terapi untuk pasien MCL (Mantle Cell Lymphoma) atau limfoma sel mantel. Persetujuan tersebut didasarkan pada tingkat respon secara keseluruhan untuk menangani kondisi medis serius dan terbukti memiliki efek klinis.
Calquence® (acalabrutinib) merupakan inhibitor dari Bruton tyrosine kinase (BTK) yang digunakan secara oral, tersedia dalam bentuk sediaan kapsul 100 mg. Acalabrutinib memiliki rumus molekul C26H23N7O2 dengan berat molekul 465,51. Nama kimia dari Acalabrutinib itu sendiri yaitu 4-{8-amino-3-3[(2s)-1-(but-2-ynoyl)pyrrolidin-2-yl]imidazol[1,5-a]pyrazin-1-yl)}-N-(pyridine-2-yl)benzamide.
Calquence® digunakan untuk pasien dengan Mantle cell lymphoma (MCL) atau limfoma sel mantel yang sebelumnya telah menerima terapi. MCL atau yang biasa disebut dengan type of B-cell non-Hodgkin lymphoma (NHL) merupakan jenis kanker spesifik menyerang salah satu jenis sel darah putih yaitu limfosit B. Rata-rata kanker ini baru terdiagnosis pada saat umur 60 tahun dan biasanya telah mencapai stadium akhir.
Pasien MCL ini biasanya sering kambuh kembali setelah pengobatan, maka dari itu diperlukan pengobatan tambahan untuk mencegah kambuhnya MCL tersebut dengan Calquence®. Pengobatan tambahan juga diperlukan pada pasien yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan sebelumnya.
Limfoma terjadi ketika limfosit bermultiplikasi secara berlebih dan tidak terkontrol, limfosit ini kemudian berpindah ke bagian tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, darah dan bagian tubuh lainnya dimana limfosit dapat bermultiplikasi dan membentuk tumor. Bruton Tirosin Kinase (BTK) merupakan salah satu jenis enzim yang berperan penting dalam perkembangan sel B. Enzim BTK dapat menyebabkan jalur aktivasi untuk proliferasi sel B, kemotaksis dan adhesi.
Calquence® (acalabrutinib) merupakan inhibitor BTK. Acalabrutinib dan metabolitnya (ACP-5862) mampu berikatan secara kovalen dengan residu sistein (Cys481) pada sisi aktif BTK yang akan menghambat aktivitas enzim BTK. Penghambatan BTK ini kemudian dapat menyebabkan pembentukan protein CD86 dan CD69 terhambat dan pada akhirnya mampu menghambat proliferasi sel B ganas.
Zat aktif dalam Calquence® adalah Acalabrutinib, dengan beberapa komponen lain yang biasa ditambahkan berupa silicified microcrystalline cellulose, pregelatinized starch, magnesium stearate, dan sodium starch glycolate, sedangkan lapisan kapsul mengandung gelatin, titanium dioxide, yellow iron oxide, FD&C Blue 2, dan black ink.
Dalam sediaan Calquence® dengan zat aktif acalabrutinib diformulasikan dalam dosis 100 mg digunakan setiap 2 kali sehari (setiap 12 jam), dengan pelepasan secara immediate release, dibandingkan dengan sediaan sebelumnya yaitu ibrutinib diformulasikan dalam dosis 560 mg per hari.
Sediaan Calquence® (Acalubritinib) juga lebih selektif dalam menghambat Bruton’s Tyrosine Kinase dibandingkan dengan sediaan sebelumnya (Ibrutinib) selain itu juga dapat meningkatkan spesifisitas target, memicu BTK untuk mengurangi aktifitas target pada EGFR, TEC, sehingga dapat mengurangi efek dan toksisitas yang merugikan.
Dosis Calquence® yang disarankan yaitu 100 mg diberikan secara oral setiap 12 jam. Calquence® diminum dengan menggunakan air putih. Kapsul jangan dibuka, dihancurkan maupun dikunyah. Apabila terlewat lebih dari 3 jam, dosis tersebut dapat dilewat dan dosis berikutnya diminum pada waktunya. Tidak menambah dosis untuk menutupi dosis yang terlewat.
Efek samping yang umum terjadi saat penggunaan Calquence® adalah sakit kepala, diare, mudah lelah, nyeri otot dan memar. Sedangkan untuk efek samping yang lebih serius dari penggunaan Calquence® yaitu masalah pendarahan, infeksi dengan gejala demam, kedinginan, flu, penurunan jumlah sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit, kanker kulit, dan masalah pada jantung (seperti detak jantung cepat, bagian dada terasa tidak nyaman, nafas pendek, merasa pusing, dan pingsan)
Pengobatan dengan menggunakan calquence merupakan pengobatan yang cukup efektif dalam mengobati penyakit limfoma sel mantel karena dalam uji klinisnya, terdapat 40% pasien memberikan respon yang baik dari 80% pasien yang diberikan terapi Calquence®. Calquence® dipertimbangkan sebagai generasi kedua inhibitor BTK karena tingkat selektivitasnya yang tinggi dan memiliki IC50 yang lebih tinggi dari inhibitor BTK lainnya
Dapat menyebabkan reaksi merugikan yang paling umum pada ≥20% pasien, yaitu anemia, sakit kepala (39%), kelelahan (28%), memar (21%), diare (3,2%) dan dapat menyebabkan penurunan kadar hemoglobin, trombosit dan neutrofil
Penulis artikel : Nur Indah Sari, Dinda Anjani, Desak Made Diah Dwi Lestari, Restika Eria Putri, Nurmayanti, Putri Junita Hutasoit, Humaira Firmansyah dan Dwiki Dewanta.
Referensi :
Calquence (acalabrutinib) 100 mg capsule. AstraZeneca’s web. https://www.calquence.com/physician/acalabrutinib-side-effects.html accessed November 16, 2017
Drugbank. 2016. Acalabrutinib. Available online at https://www.drugbank.ca/drugs/DB11703 [Diakses tanggal : 18/11/2017]
FDA. 2017. Calquence (Acalabrutinib). Available online at https://www.drugs.com/calquence.html
[diakses pada tanggal 17 November 2017]FDA. 2017. Highlights of Prescribing Information. Available online at https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/210259s000lbl.pdf [diakses pada tanggal 18 november 2017]
https://www.rxlist.com/calquence-drug.htm [Diakses tanggal : 18/11/2017]
US FDA Approves Astrazeneca’s Calquence (acalabrutinib) For Adult Patients With Previously-Treated Mantle Cell Lymphoma. Multivu’s web. https://www.multivu.com/players/English/8133451-astrazeneca-calquence-fda-approval/ accessed November 16, 2017
Majalah Farmasetika - Apoteker di seluruh Indonesia, persiapkan diri Anda untuk uji resertifikasi kompetensi apoteker…
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…