farmasetika.com – Kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2012, terdapat 14 juta kasus baru dan 8.2 juta orang meninggal dunia karena kanker dan lebih dari 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang.
Jenis kanker tertinggi pada perempuan di dunia adalah kanker payudara (38 per 100.000 perempuan). Di Indonesia, prevalensi kanker adalah sebesar 1,4 per 1.000 penduduk dan merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) dari seluruh penyebab kematian serta estimasi insidens kanker payudara di Indonesia sebesar 40 per 100.000 perempuan (Riskesdas, 2013).
Kanker adalah sel tubuh yang mengalami mutasi (perubahan) dan tumbuh tidak terkendali serta membelah lebih cepat dibandingkan dengan sel normal. Sel kanker tidak mati setelah usianya cukup, melainkan tumbuh terus dan bersifat invasif sehingga sel normal tubuh dapat terdesak atau malah mati. Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.
Pada tanggal 28 September 2017, Food and Drug Administration telah menyetujui obat baru bagi terapi kanker payudara yaitu Abemaciclib (VerenzioTM Eli Lilly and Company). Terapi obat ini dikombinasi dengan fulvestrant untuk wanita dengan HR-positive, HER2-negative advanced atau kanker payudara metastatsis dengan perkembangan penyakit setelah terapi endokrin. Sebagai tambahan, abemaciclib juga disetujui sebagai monoterapi (terapi tunggal) untuk wanita dan pria dengan HR-positive, HER2-negative advanced atau kanker payudara metastasis dengan perkembangan penyakit setelah terapi endokrin dan kemoterapi sebelumnya dalam fase metastasis.
Verzenio ™ merupakan cyclin-dependent kinases inhibitor (CDK) 4 dan 6, yang diaktifkan dengan mengikat D-cyclins. Obat ini menghambat pertumbuhan sel kanker, dan mengganggu siklus sel. Obat ini dapat mengurangi ukuran tumor bila digunakan sebagai agen tunggal atau dikombinasikan dengan antiestrogen.
Keunggulan Verzenio adalah :
Efek samping yang paling umum terjadi pada lebih 20% pasien yang memakai Abemaciclib adalah diare, mual, sakit perut, infeksi, kelelahan, nafsu makan menurun, muntah, sakit kepala, neutropenia, jumlah sel darah merah rendah (anemia), jumlah sel darah putih yang rendah (leukopenia) dan jumlah trombosit rendah (trombositopenia). Reaksi merugikan yang paling sering dilaporkan (≥5%) pada kelas 3 atau 4 pada pasien yang memakai Abemaciclib dengan fulvestrant adalah diare, neutropenia, leukopenia, anemia, dan infeksi. Obat ini tersedia di dalam bentuk tablet dengan dosis 50 mg , 100mg , 150 mg dan 200mg untuk kegunaan administrasi secara oral.
Sumber
WHO. 2015. Cancer. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/ [Diakses tanggal 01 Desember 2017]
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf [Diaskes tanggal 01 Desember 2017]
HOPA. 2017. Verzenio (abemaciclib). Indianapolis, IN: Eli Lilly and Co.; September 2017. http://www.hoparx.org/drug-updates-from-the-fda/abemaciclib-verzenio-eli-lilly-and-company [Diakses tanggal 01 Desember 2017].
Di Leo A, Toi M, Campone M, et al. MONARCH 3: Abemaciclib as initial therapy for patients with HR+/HER2- advanced breast cancer. Presented at: 2017 ESMO Congress; Madrid, Spain; September 8-12, 2017. Abstract 236O_PR.
FDA. 2017. Abemaciclib for HR-positive and HER2-negative breast cancer, information available at: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/208716s000lbl.pdf [Diakses tanggal 30 November 2017]
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…