Farmasetika.com – Dikesehariannya tubuh selalu melakukan kegiatan, contohnya berjalan, berlari, menuli, tidur, dan juga berbicara. Setiap kegiatan pasti memerlukan energy untuk menjalankan semua aktivitas itu. energy diperoleh oleh asupan yang kita konsumsi.
Otomatis kita harus memilih makanan mana yang baik dan makanan mana yang tidak baik. Sebagai pedoman untuk memilih makanan yang baik atau tidak kita dapat melihat angka kecukupan gizi.
Angka kecukupan gizi adalah sebuah nilai yang digunakan untuk menentukan jumlah zat yang baik dikonsumsi tubuh. Angka kecukupan gizi menjadi sorotan utama dari sekitar 2500 tahun yang lalu, Hippocrates, bapak ilmu kedokteran telah mengetahui pentingnya zat gizi pada kesehatan manusia.
Zat gizi merupakan hal yang sangat penting. Beliau mengungkapkan “Let your food be your medicine, let your medicine be your food”.
Makanan merupakan asupan utama bagi tubuh. Selain sebagai zat gizi makanan juga berfungsi mencegah dan menyembuhkan penyakit. Efek farmakologi dari sebuah makanan di dalam tubuh disebabkan oleh suatu senyawa kompleks yang ada di makanan bereaksi dengan senyawa dalam tubuh.
Pangan adalah makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh tubuh. fungsi utama pangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, yang dipengaruhi oleh umur, berat badan,jenis kelamin dan juga kegiatan yang dilakukan.
Fungsi pangan sekunder dilihat dari segi penampilan awalnya. Artinya walaupun bahan makanan tersebut memiliki nilai gizi yang tinggi tetapi jika penampian dan cita rasanya kurang disukai. Kenyataanya fungsi pangan sekunder ini masih menjadi fungsi utama dalam pemilihan bahan pangan.
Masyarakat masih mementingkan masalah suka atau tidak, enak tidak enak masalah keamanan dan gizi bahan pangan tidak dihiraukan.
Penemuan ilmuwan belakangan ini menunjukkan bahwa orang telah sadar akan pentingnya hidup sehat. Orang telah banyak mengonsumsi sayur-sayura dan buah buahan. Contohnya orang yang suka makan sayur-sayuran memiliki resiko penyakit yang dapat menyerang kerusakan ada jaringan tubuh lebih rendah dbandingkan dengan orang yang sedikit menggonsumsi sayuran.
Dalam makanan atau minuman pasti terdapat zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, sebagai pemberikan citarasa, dan senyawa bioaktif yang spesifik dikandung dalam makanan dan minuman tersebut. Senyawa aktif ini dapat memcegah atau mengobati penyakit. Senyawa bioaktif yang termasuk kedalam golongan zat gizi adalah :
Sedangkan bioakif yang non zat gizi adalah ?
Fungsi pangan fungsional yang diharapkan adalah meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh, menjaga kondisi fisik dan mental, membantu memulihkan kondisi tubuh setelah sakit, memperlambat proses penuaan, dan yang terakhir adalah mencegah timbulnya penyakit degenerative (penyakit yang merusak jaringan) contohnya kanker, kardiovaskuler dan jantung koroner, pencernaan/usus, osteoporosis, dan diabetes.
Bentuknya berupa makanan atau minuman bukan kapsul atau tablet yang mengandung senyawa bioaktif, termasuk makanan atau minuman dari diet harian, mempunyai fungsi tertentu setelah dikonsumsi seperti misalnya meningkatkan mekanisme pertahanan biologis, mencegah penyakit tertentu, mencegah penuaan dini, dan masih banyak lagi.
Tidak jauh berbeda dengan makanan fungsional, minuman fungsional juga memiliki zat bioaktif tertentu.
Minuman yang paling familiar adalah teh dan kopi. Minuman fungsional dapat dibuat dari berbagai macam tanaman, salah satu tanaman yang dapat diolah menjadi minuman fungsional teh adalah daun pisang kering (klaras).
Masyarakat Indonesia sering sekali memanfaatkan daun pisang seggar maupun kering sebagai bahan pembungkus makanan. Daun pisang yang kering memberikan aroma yang khas,, selain itu digunakan sebagai kerajinan tangan, hiasan dalam upacara adat, dapat digunakan sebagai obat seperti dapat menurunkan suhu tubuh, dan sebagai pewana alami makanan tradisional yang biasa disebut oleng-oleng. Oleng oleng mempunyai warna hitam dan putih, warna hitam ini berasal dari klaras yang dibakar.
Klaras merupakan limbah organik daun pisang kering yang memiliki kandungan seperti selulosa dan polifenol (Chu et al., 1993). Tetapi melalui sebuah penelitian dapat diketahui bahwa kandungan pada klaras ada polifenol, lignin, hemiselulosa, allantolin, yang terdapat pada klaras dapat menyembuhkan penyakit seperti, batuk, radang tenggorokan dan penurun panas.
Peningkatan konsumsi komponen fenolik alami yang terdapat dalam sayuran dan buah-buahan mempunyai manfaat besar terhadap kesehatan yakni dapat mengurangi resiko penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit jantung koroner (Ames dan Shigenaga, 1993, Shahidi, 1997).Selain itu, senyawa fenolik diketahui juga mempunyai sifat-sifat multifungsional seperti berperan sebagai reduktan (penangkal radikal), pengelat logam dan penstabil oksigen singlet (Pratt,1992).
Senyawa dari golongan polifenol memiliki aktivitas antihipertensi. Hal ini dibuktikan oleh para penelitian bahwa flavonoid dan tanin yang umumnya terdapat di dalam kandungan buah-buahan, sayur-sayuran, serta minuman yang mampu menghambat nicotinamida adenine dinucleotida phosphate (NADPH) oksidase melalui penghambatan ACE, peningkatan eNOS-spesifik, dan juga mengubah ekspresi siklooksigenase-2 (COX 2).
Flavonoid dan tanin berfungsi unuk menghambat aktivitas ACE, dimana fungsi terssebut yang berperan penting dalam pengaturan tekanan darah arteri. Senyawa fenol berasal dari beberapa jumlah gugus hidroksil pada cincin benzena. Penelitian docking menunjukkan bahwa adanya asam fenolat dan flavonoid yang berfungsi untuk menghambat ACE melalui interaksi ion zink dan interaksi ini distabilkan oleh interaksi lainnya dengan asam amino pada sisi aktif.
Klaras cenderung tidak dimanfaatkan. Pada umumnya klaras buang begitu saja dan dianggap sebagai sampah. Hal ini dapat menimbulkan dampak pencemaran lingkungan karena akan semakin banyak limbah lingkungan hidup. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah daun pisang kering (klaras) dapat dijadikan sebagai minuman fungsional yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Alat dan bahan
Cara mengelola klaras menjadi the celup:
Pada dasarnya ramuan daun pisang ini di ramu seperti pembuatan teh.
Cara membuat minuman fungsional:
Pertama disiapkan panci yang telah di isi air lalu panaskan sampai mendidih. Lalu campurkan susu segar dengan gula (sesuai selera) dan susu kental manis lalu aduk sampai merata kemudian tuang teh klaras lalu tambahkan susu dalam gelas. Setelah itu, tambahkan es batu secukupnya jika suka dingin. Teh siap disajikan.
Daftar Pustaka
Ames, B.N. dan Shigenaga, M.K.(1993). Oxidants are a Major Contributor in Cancer and Aging. DalamB. Haliwell and O.I.Aruoma (Eds). DNA and Free Radicals,Ellis Horwoosd Ltd., West Sussex, U.K.
Chu H.L., Yeh, D.B., & Shaw, J.F., 1993, Production of L-DOPA by Banana Leaf Polyphenol Oxidase, Bot. Bull. Acad. Sin., 34, 57–60.
Guerrero L, Castillo J, Quiñones M, Vallvé SG, Arola L, Pujadas G, dkk. Inhibition of angiotensin-converting enzyme activity by flavonoids structure-activity relationship studies. PLOS One. 2012;(11):e49493.
Shahidi (eds). Natural Antioxidants: Chemistry, Health Effects and Application. AOCS Press, Champaign, Illinois.
Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta. Kanisius.
Widyaningsih, T,. D, N. wijayanti N.I.P. Nugrahini. 2017. Pangan Fungsional : Kesehatan, evaluasi, dan regulasi. Malang. Universitas Brawijaya Press.
Penulis : Ersa Fadhilah dan Ayu Utami Dewi
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…