farmasetika.com – Tiga tim mahasiswa Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) berhasil mendapatkan dana hibah Ristekdikti tahun 2018 melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan. Salah satu tim tersebut mengembangkan produk bernama Tapellon.
Tapellon merupakan minuman jelly yang berbahan dasar air perasan daun hantap (Sterculia oblongata R. Brown) dan buah lemon yang dipercaya secara empiris sebagai pencegah panas dalam. Selain panas dalam, daun hantap juga berkhasiat untuk sariawan, mengatasi perut kembung, melancarkan buang air besar, dan melancarkan persalinan.
Produk inovatif ini dipimpin oleh Mila Tri Cahyani, dengan didukung oleh Syifa Khairunnisa, Destiana Purnama, Nadia Wirvani, dan Rizky Azizah, serta dosen pendamping Ami Tjitraresmi, M.Si., Apt.
“Secara turun temurun, daun hantap biasanya di konsumsi dengan terlebih dahulu dirajang, kemudian diremas dan direndam dalam air lalu disaring. Cara penggunaan daun hantap yang masih tradisional dan tidak praktis, serta maraknya penggunaan obat sintesis, menyebabkan pemanfaatan daun hantap berkurang.” tutur Mila.
“Tanaman ini juga tidak memiliki rasa khas, sehingga tidak menjadi daya tarik bagi kebanyakan orang. Oleh karena itu, tim dari Farmasi Unpad ini memodifikasi daun hantap menjadi minuman olahan yang bermanfaat dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.” lanjutnya.
Menurutnya, penambahan sari buah lemon digunakan untuk memberikan sensasi segar pada daun hantap. Selain sebagai perisai, buah lemon kaya akan vitamin C yang dapat menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan imunitas. Konsumen pun tidak memerlukan waktu untuk mengkonsumsi daun hantap melalui pengolahan secara langsung karena daun hantap sudah tersedia dalam bentuk minuman jelly.
“Tapellon kedepan bisa menjadi produk pangan fungsional dan dapat meningkatkan eksistensi dari daun hantap sendiri. Tapellon, segarnya melindungimu!” tutup Mila.
Info lebih lanjut mengenai produk Tapellon dapat mengunjungi Line : http://line.me/ti/p/%40hjp0527s dan Instagram @tapellon
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…