Farmasetika.com – Sebuah penelitian terhadap ‘Pankreas buatan’ terbukti lebih baik mengontrol gula darah pada pasien diabetes tipe 2 yang dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan terapi insulin.
Kontrol yang buruk terhadap kadar glukosa dapat menyebabkan komplikasi seperti koma diabetes, masalah ginjal dan amputasi. Oleh karenanya dibutuhkan Teknologi dengan Sistem otomatis yang mampu mengontrol kadar gula darah yang lebih baik pada pasien di rumah sakit dengan diabetes Tipe 2.
Sebuah alat yang disebut pankreas buatan terbukti lebih baik mengontrol kadar gula darah pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan diabetes Tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan insulin secara manual, menurut penelitian yang diterbitkan Senin (25/6/2018) di New England Journal of Medicine.
Perangkat yang merupakan variasi yang telah digunakan untuk mengobati diabetes tipe 1, menjaga glukosa darah di zona target lebih konsisten daripada kelompok kontrol, tidak ada yang menerima perawatan kritis.
Dalam generasi mendatang, para ahli percaya, teknologi ini dapat meningkatkan hasil kesehatan dan mengurangi beban kerja dokter dan perawat mengelola kadar glukosa untuk jutaan pasien diabetes yang dirawat di rumah sakit setiap tahun.
“Sistem ini hanya bereaksi terhadap naik dan turunnya glukosa,” kata penulis studi Roman Hovorka, direktur penelitian di Universitas Cambridge Metabolic Research Laboratories dikutip dari cnn.com.
Hovorka mengatakan ini adalah studi pertama yang menunjukkan efektivitas sistem dengan diabetes tipe 2 di luar pengaturan perawatan kritis. Timnya sebelumnya menunjukkan ini menjadi layak dalam studi kecil 40 orang, setengah di antaranya menerima pengiriman insulin otomatis.
FDA telah menyetui pankreas buata di 2016 untuk pasien dengan diabetes tipe 1.
“Kontrol glukosa darah di rumah sakit adalah tidak sangat baik, dan ada pasti adalah kebutuhan untuk mengatasi masalah ini,” kata Dr. Steven Russell, profesor Kedokteran di Massachusetts RSU dan Harvard Medical School.
Russell tidak terlibat dalam studi baru ini, penelitian otomatisasi kontrol glukosa pada proyek yang dikenal sebagai Bionic pankreas.
Mesin ini “memberikan data setiap lima menit. Dan kita tidak bisa mungkin mewakilkan seseorang untuk membuat keputusan yang sering,” tambahnya.
“Ini adalah proses yang cocok untuk otomatisasi.” Tutupnya.
Sumber : https://edition-m.cnn.com/2018/06/26/health/artificial-pancreas-diabetes-hospital-study/index.html
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…