Farmasetika.com – Sekelompok mahasiswa Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) yang tergabung dalam Etflin Team mengembangkan produk aplikasi/perangkat lunak (software) yang bernama EXC Sol UP. Produk aplikasi preformulasi pertama di Indonesia bahkan belum ada di dunia.
Tim ini berhasil lolos seleksi dan mendapat hibah Kemenristekdikti melalui program Kompetensi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) tahun 2018.
Etflin Team terdiri dari Abdi Jepri Bangun, Mila Tri Cahyani, Helpiyani Suryaningrum Otaya, Siti Nurrohmah, Putri Kholilah dan Chusnul Hayati dengan dibimbing oleh Abdul Kahar, S.Farm dan Nasrul Wathoni, Ph.D., Apt.
“EXC Sol UP merupakan sebuah aplikasi dekstop yang digunakan sebagai penunjang preformulasi sedaan farmasi.” Ujar Helpi mewakili rekan-rekannya.
Menurutnya, studi preformulasi perlu dilakukan karena suatu bentuk sediaan obat memerlukan pertimbangan karakteristik fisika, kimia dan biologis dari semua bahan-bahan obat dan bahan-bahan farmasetik yang akan digunakan dalam membuat produk obat. Tujuannya agar sediaan tersebut dapat berkhasiat, stabil, aman dan nyaman ketika digunakan.
“Aplikasi EXC-Sol UP ini dikembangkan berdasarkan data-data yang diperoleh dari buku maupun e-book untuk mengumpulkan data fisikokimia dari tiap eksipien. Sumber-sumber tersebut antara lain Handbook of Pharmaceutical Excipients Edisi ke 5 (2006) dan edisi ke 6 (2009), Farmakope Indonesia Edisi ke 4 (1995), Martindale Edisi 36 (2009), Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation Volume 3 (2004) dan Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations, Second Edition, Volume 6 (2009).” Lanjutnya.
Abdul Kahar sebagai pembimbing Etflin Team menjelaskan bahwa dalam aplikasi ini tersedia berbagai fitur yang dapat mempermudah mengolah data eksipien hingga mendapatkan formula yang diinginkan.
Terdapat lebih dari 80 golongan eksipien berdasarkan perannya yang bisa digunakan dalam sediaan farmasi sehingga mempermudah dalam menyusun formula sediaan.
“Tiap eksipien tersebut memiliki rentang konsentrasi yang direkomendasikan agar bekerja secara optimal sesuai dengan fungsinya dalam sediaan.” Kata Kahar.
“Selain itu, EXC Sol UP ini memiliki fitur analisis dan perhitungan untuk mencari nilai HLB dan Tonisitas sediaan cair, sehingga dapat mempermudah pengerjaan tanpa dihitung secara manual.” lanjutnya.
Menurut Kahar, dalam EXC-Sol UP versi 1.0, tersedia fitur khusus dimana terdapat lebih dari 500 formula rekomendasi beserta zat aktifnya dalam sediaan steril, sehingga dengan fitur tersebut dapat memodifikasi formula sesuai dengan apa yang diinginkan. Ada juga fitur autoanalisis inkompatibilitas sehingga kita tidak perlu lagi membaca satu persatu data inkompatibilitas eksipien untuk menemukan yang cocok satu sama lain.
“Hanya perlu memilih eksipien yang ada di list, lalu aplikasi EXC-Sol UP akan menganalisa inkompatibilitasnya. Aplikasi ini juga memudahkan untuk menyimpan formula yang telah dibuat dan mengaksesnya kembali saat dibutuhkan.” Tambahnya.
“EXC-Sol UP ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk aspek pendidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan farmasi dengan menjadikan aplikasi ini sebagai media menganalisis inkompatibilitas antar zat dan memudahkan proses preformulasi dalam mencari bahan yang sesuai dalam membuat formulasi suatu sediaan farmasi dengan mempertimbangkan hasil analisis yang diberikan.” Tutup Kahar.
Produk aplikasi EXC Sol UP sudah tersedia online di situs etflin.com. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi halo@etflin.com.
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…