farmasetika.com – Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) memperingatkan perusahaan e-rokok/ e-ciggarete/Vape HelloCig Electronic Technology Co., Ltd. atas kekhawatiran bahwa produknya mengandung obat sildenafil sitrat dan tadalafil yang tidak disetujui dan dimaksudkan untuk mengobati disfungsi ereksi.
FDA mengatakan perusahaan yang berbasis di China memiliki waktu 15 hari sejak hari ini (11/10) untuk menanggapi tuduhan bahwa dua dari produk e-liquid mereka yang dijual di pasaran AS mengandung obat yang tidak disetujui yang merupakan bahan aktif Viagra dan Cialis. Bahkansalah satu produknya disebut ‘E-Cialis.’
“E-Cialis HelloCig E-Liquid” berisi sildenafil dan tadalafil, sedangkan “E-Rimonabant HelloCig E-Liquid” mengandung sildenafil, kata FDA dalam siaran persnya.
“Bahan-bahan ini dapat dikaitkan dengan masalah keamanan yang signifikan dan risiko efek samping yang serius. Misalnya, mereka dapat berinteraksi dengan nitrat yang ditemukan di beberapa obat resep yang digunakan untuk mengobati, tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, dan dapat menurunkan tekanan darah ke tingkat berbahaya. ” lanjut FDA.
Baik Cialis dan Viagra disetujui FDA tetapi obat yang terkandung dalam obat-obatan tersebut tidak disetujui oleh FDA untuk ditambahkan ke cairan e-rokok.
HelloCig menggunakan botol Cialis dan citra pil di iklan mereka, menyiratkan bahwa e-liquid dapat mengobati disfungsi ereksi. HelloCig juga mengiklankan botol dan pil Acomplia, yang merupakan obat anti-obesitas yang tidak disetujui, kata FDA.
Komisioner pemerintah AS, Scott Gottlieb, M.D., mengatakan mereka memanggil perusahaan vaping karena termasuk bahan-bahan ini berpotensi berbahaya bagi konsumen berusia muda.
“Tindakan ini merupakan bagian dari upaya FDA yang lebih luas untuk mengatur keamanan produk vaping, dan menindak tegas klaim menyesatkan serta e-liquid ilegal dan berbahaya yang dapat memikat pemuda atau menempatkan konsumen pada risiko,” katanya.
“Tidak ada produk e-liquid yang disetujui untuk mengandung obat resep atau obat lain yang memerlukan pengawasan dokter,” Gottlieb melanjutkan.
“Obat resep dievaluasi secara hati-hati dan diberi label untuk mencerminkan risiko obat dan interaksi potensial mereka dengan obat lain, dan vaping bahan obat aktif adalah rute pengiriman yang tidak efektif dan bisa berbahaya.” tutupnya.
Sumber :
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…