Farmasetika.com – Pfizer secara sukarela dua tablet eletriptan hidrobromida (Relpax) 40 mg karena potensi kontaminasi dengan Pseudomonas dan Burkholderiabacteria di pasaran Amerika Serikat.
Obat ini diindikasikan untuk perawatan akut migrain dengan atau tanpa aura pada orang dewasa.
Pasien yang mengkonsumsi produk oral yang terkontaminasi mikroorganisme berisiko penyebaran bakteri dari usus ke aliran darah, yang dapat mengakibatkan infeksi serius yang mengancam jiwa, perusahaan memperingatkan. Ada juga risiko gangguan pencernaan sementara tanpa infeksi serius.
“Untuk populasi umum, risiko ini rendah; untuk populasi pasien rentan tertentu (seperti pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, fibrosis kistik, dan penyakit granulomatosa kronis) mungkin ada potensi untuk efek samping yang serius termasuk infeksi yang mengancam jiwa,” dalam rilis perusahaan.
Sampai saat ini, Pfizer belum menerima keluhan pelanggan atau laporan tentang kejadian buruk terkait penarikan ini. Lot yang terkena dampak didistribusikan secara nasional ke grosir, pengecer, rumah sakit, dan penyedia layanan kesehatan di Amerika Serikat dan Puerto Rico dari Juni 2019 hingga Juli 2019.
Carton NDC | Lot # | Exp Date | Strength | Configuration |
---|---|---|---|---|
0049-2340-45 | AR5407 | Feb 2022 | 40 mg | Carton w/6 tablets (1 blister card x 6 tablets) |
0049-2340-05 | CD4565 | Feb 2022 | 40 mg | Carton w/12 tablets (2 blister cards x 6 tablets) |
Pfizer telah memberi tahu pelanggan langsungnya melalui surat penarikan untuk mengatur pengembalian produk yang ditarik kembali. Siapa pun yang memiliki inventaris yang sudah ada dari produk yang ditarik itu harus segera diberhentikan penggunaannya dan mendistribusikan serta karantina.
Profesional kesehatan, pengecer, dan rumah sakit yang telah memberikan produk kepada pasien diminta untuk memberi tahu pasien ini mengenai penarikan tersebut.
Sumber : Anti-Migraine Drug Recalled Due to Potential Contamination https://www.medscape.com/viewarticle/917018
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…