Regulasi

FDA Minta Semua Produsen Produk Ranitidin Mengecek Kandungan NDMA

farmasetika.com – Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat terus menguji produk yang mengandung ranitidine dari berbagai produsen setelah ditemukannya pengotor dalam kadar rendah di beberapa obat yang dijual di pasar AS. Pengotor, N-nitrosodimethylamine (NDMA), diklasifikasikan sebagai kemungkinan karsinogen manusia, dan dikenal sebagai kontaminan lingkungan yang ditemukan dalam air dan makanan, termasuk daging, produk susu, dan sayuran.

Ranitidine adalah H2 (histamin-2) blocker yang mengurangi jumlah asam yang dibuat oleh lambung. Ini tersedia sebagai over-the-counter (OTC) dan obat resep. Ranitidin OTC disetujui untuk mencegah dan meringankan mulas yang terkait dengan konsumsi asam dan lambung asam, sementara ranitidin resep disetujui untuk beberapa indikasi, termasuk pengobatan dan pencegahan borok lambung dan usus serta pengobatan penyakit refluks gastroesofageal.

“FDA meminta produsen untuk melakukan pengujian laboratorium mereka sendiri untuk menilai tingkat NDMA dalam produk ranitidine mereka. Sampel kemudian harus dikirim ke FDA untuk diuji oleh tim ilmuwan mereka” tulis rilis resmi di situs FDA (2/10/2019).

FDA merekomendasikan penggunaan protokol pengujian LC-HRMS untuk menguji sampel ranitidine karena metode ini tidak menggunakan suhu yang tinggi. Pengujian LC-HRMS juga menunjukkan adanya tingkat NDMA yang jauh lebih rendah dalam obat ranitidin daripada yang dilaporkan oleh laboratorium pihak ketiga.1

Produk larutan oral Ranitidine telah diuji oleh FDA, dan H2 blocker dan inhibitor pompa proton lainnya mulai diuji. FDA dan akan memberikan lebih banyak informasi begitu hasil telah tersedia.

Sumber : Update- FDA provides update on testing of ranitidine for NDMA impurities [press release]. Silver Spring, MD; October 2, 2019: FDA website. https://www.fda.gov/drugs/drug-safety-and-availability/fda-updates-and-press-announcements-ndma-zantac-ranitidine

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago