Farmasetika.com – Majelis Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) menggelar Rapat Majelis APTFI, pada tanggal 5-6 Desember 2019 di Unpad Learning Centre Bandung dengan tuan rumah Universitas Padjadjaran.
Dihadiri lebih dari 30 Anggota Majelis APTFI, rapat ini selain membicarakan aktivitas sentral APTFI, juga membicarakan isu terbaru terkait Transformasi Digital Pendidikan Farmasi di Indonesia.
OBAT Inovasi sebagai Perusahaan Teknologi karya anak bangsa yang bergerak di bidang Pendidikan Farmasi, diundang oleh Majelis APTFI untuk menawarkan Konsep Digitalisasi Pendidikan Farmasi sebagai solusi atas tantangan pendidikan farmasi di era digital.
Pembangunan kesehatan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif, upaya pelayanan kesehatan harus ditingkatkan mutunya. Untuk itu dibutuhkan tenaga kesehatan termasuk Apoteker yang mampu melaksanakan pelayanan kefarmasian secara professional serta mampu menjawab perkembangan kebutuhan masyarakat.
Bersamaan dengan hal tersebut muncul beragam masalah dan tantangan yang hadir. Salah satu tantangan yang krusial dan berefek domino ialah terkait pendidikan farmasi untuk menciptakan tenaga Farmasi dan Apoteker yang kompeten.
Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI), sebagai wadah seluruh lembaga tinggi farmasi Indonesia, melakukan kegiatan dan membuat kebijakan guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan farmasi Indonesia.
Sejalan dengan visi APTFI, OBAT Inovasi hadir untuk membentuk komunitas farmasi terbesar di Indonesia yang bermutu, berkompeten dan berdaya melalui integrasi Teknologi.
“Kita sebagai pendidik harus tetap aware terhadap kemajuan teknologi, sehingga mampu memaksimalkan output pembelajaran dengan menyesuaikan dengan metode belajar zaman sekarang.” ungkap Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc., Apt selaku Ketua APTFI.
Dihadiri oleh Chief Marketing Officer (CMO) OBAT Inovasi, Saiful Robbani, MBA., Apt., OBAT Inovasi menawarkan Aplikasi OBAT Apps, aplikasi super yang dibuat khusus untuk Mahasiswa Farmasi agar mampu menyerap input pendidikan farmasi dan memaksimalkan ouput pembelajaran.
Berdasarkan informasi rilis yang diterima, aplikasi yang telah berdiri selama 3 tahun ini telah memiliki 13.000 users mahasiswa farmasi, dan bisa di unduh langsung di Playstore dan Appstore. Dengan memaksimalkan Ratusan Video Materi Farmasi dan Journey Belajar Interaktif, Konsep menarik dan fun seperti bermain game, didampingi oleh Supermentor menarik, bisa diakses kapanpun dan dimanapun menjadi kunci suksesnya Aplikasi OBAT Apps.
Dalam sesi pemaparan, Majelis APTFI tertarik dan banyak memberi pertanyaan dan masukan terkait Aplikasi OBAT Apps, mulai dari segi konten, penyusunan kurikulum hingga terkait Supermentor yang memberikan materi.
“Ini merupakan suatu terobosan penting dalam pendidikan farmasi Indonesia, sangat berbahagia Ayahanda dan Ibunda di APTFI, sangat terbuka terhadap kemajuan teknologi.” Ungkap Saiful Robbani.
“OBAT Inovasi sebagai karya Apoteker Bangsa juga APTFI sebagai wadah utama Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia mampu berkolaborasi sehingga dapat menginspirasi dan menggerakkan seluruh Farmasi di Indonesia untuk bersama berjuang meningkatkan kompetensi dengan menyediakan wadah inovatif dan kreatif untuk Pendidikan Farmasi Indonesia sehingga secara tidak langsung dapat memajukan kesehatan Indonesia.” Tutup Saiful.
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…