Farmasetika.com – Steglatro adalah salah satu inovasi obat antidiabetes yang dapat ditemukan dalam bentuk tablet. Obat ini berisi ertugliflozin yang diperuntukkan dalam pengobatan diabetes melitus tipe 2. Steglatro sendiri tidak diperuntukkan untuk penderita diabetes melitus tipe 1 dan diabetes dengan ketoasidosis.
Terdapat dua jenis tablet Steglatro yang beredar, yaitu Steglatro 5 mg dan Steglatro 15 mg. Untuk penggunaan Steglatro 5 mg dapat digunakan sehari satu kali, pada pagi hari, dengan atau tanpa makanan. Jadi, obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Tapi jika merasa perut tidak enak saat mengonsumsi tanpa makanan (sebelum makan), dianjurkan untuk mengonsumsi dengan makanan (setelah makan) saja, ya. Jika penderita kurang merasakan efek Steglatro 5 mg, maka bisa dinaikkan penggunaannya menjadi Steglatro 15 mg dengan pemakaian yang sama, yaitu sehari satu kali di pagi hari (tapi harus dengan anjuran dokter, ya!).
Pemakaian obat ini lebih baik digunakan dengan kombinasi diet dan olahraga yang cukup, sehingga dapat lebih baik bekerja untuk menurunkan kadar gula darah penderita. Obat ini juga bisa dikombinasikan loh dengan obat antidiabetes lain, seperti sitagliptin atau metformin.
Steglatro sendiri disetujui FDA (Food and Drug Administration) sekitar Desember 2017. Obat ini masih tegolong baru beredar di masyarakat. Manufaktur yang memproduksi obat ini adalah Merck Sharp Dohme. Komposisi dari Steglatro sendiri yaitu ertugliflozin (sebagai zat aktif), dengan bahan tambahan mikrokristalin selulosa, laktosa monohidrat, sodium pati glikolat, dan magnesium stearat. Sedangkan untuk komposisi tablet dengan salut dapat menggunakan bahan tambahan hipromelosa, laktosa monohidrat, makrogol, triasetin, titanium dioxida, dan besi oxida merah.
Terus, gimana sih cara penyimpanan Steglatro?
Selain itu, gimana ya efek samping yang ditimbulkan Steglatro sendiri?
Efek samping setelah penderita mengonsumsi obat ini adalah rasa haus berlebih, sering ingin buang air kecil, dan pusing kepala. Selain itu, obat ini juga dapat menurunkan berat badan penderita. Tapi ingat ya, obat ini bukan untuk diet menurunkan berat badan, tapi untuk pengobatan diabetes melitus tipe 2.
Kira-kira bentuk dari sediaan tabletnya seperti apa ya?
Nih, di bawah ada contoh bentuk dari Steglatro 5 mg dan 15 mg.
Gambar 1. Kiri: Steglatro 5 mg (berwarna merah muda, agak segitiga); kanan: Steglatro 15 mg (berwarna merah, agak segitiga).
Steglatro dengan kehamilan dan menyusui? Gimana ya?
Obat ini tidak dianjurkan untuk penderita diabetes melitus tipe 2 dengan kondisi kehamilan mencapai trimester kedua dan ketiga. Selain itu, obat ini tidak dianjurkan untuk ibu yang sedang masa menyusui.
Kira-kira harga untuk obat ini berapa?
Steglatro 5 mg dan 15 mg beredar dengan harga sekitar $303,28 untuk 30 tablet (kalau dirupiahkan bisa lihat kurs dollar terlebih dahulu, ya).
Sumber:
CenterWatch. Steglatro (ertugliflozin). Tersedia online di https://www.centerwatch.com/drug-information/fda-approved-drugs/drug/100244/steglatro-ertugliflozin [diakses pada 27 Oktober 2019].
Drugs.com. 2019 Steglatro. Tersedia online di https://www.drugs.com/steglatro.html [diakses pada 27 Oktober 2019].
_________. 2019. Steglatro Prices, Coupons and Patient Assistance Programs. Tersedia online di https://www.drugs.com/price-guide/steglatro [diakses pada 27 Oktober 2019].
EMC. 2019. Steglatro 5 mg Film-Coated Tablets. Tersedia online di https://www.medicines.org.uk/emc/product/9803/smpc#PHARMACEUTICAL_PARTS [diakses pada 27 Oktober 2019].
Merck and Co. Inc. Medication Guide STEGLATRO™ (steh-GLA-troh) (ertugliflozin) tablets, for oral use. Tersedia online di https://www.merck.com/product/usa/pi_circulars/s/steglatro/steglatro_mg.pdf [diakses pada 27 Oktobe 2019].
Steglatro. 2019. What is Steglatro?. Tersedia online di https://www.steglatro.com/what-is-steglatro/ [diakses pada 27 Oktober 2019].
WebMD. 2019. Steglatro. Tersedia online di https://www.webmd.com/drugs/2/drug-174602/steglatro-oral/details [diakses pada 27 Oktober 2019].
Penulis : Gita Setyowati, Mahasiswa Farmasi Universitas Padjadjaran
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…