Zat Aktif

Romosozumab, Obat Baru untuk Osteoporosis yang Beresiko Fraktur

farmasetika.com – Osteporosis atau yang lebih dikenal dengan pengeroposan tulang merupakan keadaan terjadinya penurunan kepadataan tulang sehingga tulang akan keropos bahkan bisa menyebabkan patah (fraktur). 

Banyak faktor penyebab terjadinya osteoporosis yaitu usia, menopause, konsumsi alkohol, masalah hormonal, kurangnya asupan kalsium dan lainnya. Jika dibandingkan dengan pria, penelitian dari International Osteporosis Foundation (IFO) menunjukan bahwa 1 dari 4 perempuan di Indonesia dengan rentang usia 50-80 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi. Selain itu, 50% patah tulang adalah tulang paha atas yang dapat menyebabkan kecacatan. 

Tanggal 4 September 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS  (FDA) telah menyetujui sediaan injeksi Evenity (romosozumab-aqqg) untuk mengobati osteoporosis pada wanita pascamenopause yang berisiko tinggi patah tulang (fraktur) atau tidak toleran terhadap terapi osteoporosis lainnya. 

Evenity yang mengandung zat aktif romosozumab merupakan antibodi monoklonal yang menghambat efek protein sclerostin yang bekerja dengan meningkatkan pembentukan tulang baru. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa inhibisi terhadap sclerostin menjadi stimulasi yang kuat dalam pembentukan tulang tanpa adanya peningkatan resorpsi tulang..Romosozumab meningkatkan kerapatan mineral tulang yaitu di tulang belakang lumbar, pinggul total, dan femur masing-masing sebesar 13,3%, 6,9%, dan 5,9% .

Keamanan dari  Evenity ditunjukkan pada dua uji klinis yang melibatkan total sampel lebih dari 11.000 wanita dengan osteoporosis pascamenopause. Dalam percobaan pertama, satu tahun perawatan dengan Evenity menurunkan risiko patah tulang (vertebral fracture) sebesar 73% dibandingkan dengan plasebo. Hasil tetap menunjukan positif selama tahun kedua percobaan ketika Evenity diikuti oleh satu tahun Denosumab (terapi osteoporosis lain) dibandingkan dengan plasebo diikuti oleh denosumab. Dalam percobaan kedua, satu tahun pengobatan dengan Evenity diikuti oleh satu tahun alendronate (terapi osteoporosis lain) mengurangi risiko patah tulang belakang baru sebesar 50% dibandingkan jika menggunakan alendronate selama dua tahun . Evenity jika di kombinasikan dengan alendronate juga mampu mengurangi risiko patah tulang di tulang lain (fraktur nonvertebral) dibandingkan dengan alendronate saja.

Dosis yang digunakan untuk pengobatan osteoporosis adalah 210 mg setiap bulan selama satu tahun dengan penyuntikan subkutan (bawah kulit). Obat ini telah tersedia dalam bentuk larutan injeksi steril 105 mg/ 1.17 mL.  Formulasi obat secara injeksi memiliki kelebihan yaitu kadar obat yang sampai ke target akan optimal (sesuai dengan jumlah yang diinginkan untuk terapi), jaminan dosis dan kepatuhan karena obat hanya diberikan satu bulan sekali sehingga akan terkontrol dengan baik serta menghindari efek biologis.

Efek samping yang dilaporkan yaitu nyeri sendi, pusing, nyeri otot dan yang  meningkatkan risiko kardiovaskular, serangan jantung dan stroke dalam uji coba alendronate, tetapi tidak dalam uji coba plasebo. Maka, tidak boleh digunakan pada pasien yang pernah mengalami serangan jantung atau stroke dalam tahun sebelumnya dan harus sesuai dengan anjuran dokter.

Sumber :

Food an Durg Administration ,2019 . FDA approves new treatment for osteoporosis in postmenopausal women at high risk of fracture. Tersedia secara online di  https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/fda-approves-new-treatment- osteoporosis-postmenopausal-women-high-risk-fracture. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2019.

McClung MR, Grauer A, Boonen S, et al. 2014.  Romosozumab in postmenopausal women with low bone mineral density. New England Journal Medicine. 370(5) : 412–20.

Ishibashi H, Crittenden DB, Miyauchi A, et al. 2017. Romosozumab increases bone mineral density in postmenopausal Japanese women with osteoporosis: a phase 2 study. PubMed. 103:209–15.

Reid.,R, Ian. 2017. Targeting Sclerostin in Postmenopausal Osteoporosis: Focus on Romosozumab and Blosozumab. BioDrugs. Springer.

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

1 minggu ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

1 minggu ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

1 minggu ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

1 minggu ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

2 minggu ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

2 minggu ago