farmasetika.com -Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) akan mengizinkan dokter untuk menggunakan plasma konvalesen untuk mengobati pasien COVID-19 yang kritis. Sebelumnya, perusahaan farmasi asal Jepang, Takeda juga telah melakukan penggunaan plasma darah dari orang yang pulih COVID-19.
FDA telah mengumumkan (26/3/2020) bahwa mereka akan mengizinkan dokter untuk menggunakan plasma pemulihan, yang dikumpulkan dari orang-orang yang pulih dari COVID-19, untuk mengobati mereka yang berada dalam kondisi kritis akibat virus.
Meskipun tidak banyak bukti bahwa ini adalah pengobatan yang efektif, FDA percaya bahwa karena plasma ini mengandung antibodi terhadap virus, itu dapat membantu pasien yang menderita penyakit ini. Penggunaan plasma pemulihan telah dipelajari dan digunakan dalam pandemi lain seperti pandemi flu H1N1, dan juga untuk mengobati epidemi virus korona lainnya seperti SARS dan MERS.
Jenis pasien yang akan dirawat adalah mereka yang menderita kadar oksigen darah rendah, frekuensi pernapasan buruk dan komplikasi serius lainnya.
FDA mengatakan bahwa itu akan memungkinkan para dokter untuk menggunakan prosedur plasma melalui proses Aplikasi Baru Obat investigasi darurat. Namun, dokter tidak akan diizinkan menggunakan plasma ini sebagai pencegahan infeksi
Dalam panduannya, FDA mengatakan: “Meskipun menjanjikan, plasma pemulihan belum terbukti efektif dalam setiap penyakit yang diteliti. Oleh karena itu penting untuk menentukan melalui uji klinis, sebelum secara rutin memberikan plasma konvalesen kepada pasien dengan COVID-19, bahwa aman dan efektif untuk melakukannya. ”
Ada juga pedoman ketat untuk darah yang digunakan dalam prosedur ini. Seorang pasien hanya dapat menyumbang jika mereka memenuhi syarat untuk mendonorkan darah dan telah menjalani tes laboratorium untuk mengkonfirmasi diagnosis COVID-19.
Sementara negara bagian New York bekerja sama dengan sebuah perusahaan farmasi yang sedang melakukan uji klinis menggunakan jenis plasma ini, yakni perusahaan farmasi asal Jepang, Takeda yang sedang mengembangkan pengobatan untuk COVID-19 menggunakan darah pasien yang pulih.
Sumber :
FDA will allow doctors to use convalescent plasma to treat critical COVID-19 patients. http://www.pharmafile.com//news/544536/fda-will-allow-doctors-use-convalescent-plasma-treat-critical-covid-19-patients
Majalah Farmasetika – Salah satu penyebab gagalnya terapi pengobatan pada pasien adalah tingkat kepatuhan yang…
Majalah Farmasetika - Metode utama dalam pengobatan kanker meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi. Namun…
Majalah Farmasetika - Distribusi farmasi merupakan salah satu tahapan kritis dalam rantai pasok obat, dimana…
Majalah Farmasetika – Pada industri farmasi, serangkaian proses pembuatan obat dilakukan dengan tetap memperhatikan mutu…
Majalah Farmasetika - Fenomena kolagen minum tak terbantahkan. Tapi, sebagai farmasetika, kita harus bertanya: Bagaimana…
Majalah Farmasetika - Banyak pejuang jerawat tidak sadar. Menggabungkan Benzoyl Peroxide dengan filter sunscreen yang…