Categories: Uji Klinik

2 Uji Klinis Terbaru Kembali Buktikan Hidroksiklorokuin Tak Efektif Lawan COVID-19

Majalah Farmasetika – Dua studi terbaru tentak hidroksiklorokuin (hydroxychloroquine) dalam terapi Corona Virus Diesease 2019 (COVID-19) memberikan hasil negatif dimana obat malaria ini tidak bekerja dalam melawan COVID-19.

Hydroxychloroquine mengurangi peradangan, rasa sakit dan pembengkakan, dan banyak digunakan untuk mengobati penyakit rematik dan malaria.

Tes laboratorium in vitro terhadap obat COVID-19 sebelumnya menghasilkan hasil yang menjanjikan, tetapi semakin banyak bukti dari studi klinis dan observasi menunjukkan bahwa itu tidak memberikan manfaat yang berarti bagi pasien COVID-19.

Studi yang pertama dari dua studi baru yang diterbitkan 14 Mei di BMJ, para peneliti di Perancis menilai efektivitas dan keamanan hydroxychloroquine dibandingkan dengan perawatan standar pada 181 orang dewasa yang dirawat di rumah sakit dengan pneumonia karena COVID-19 yang membutuhkan oksigen.

Dari pasien tersebut, 84 menerima hidroksi klorokuin dalam 48 jam setelah masuk dan 97 tidak. Pengobatan dengan obat tidak secara signifikan mengurangi masuk ke perawatan intensif atau kematian dalam tujuh hari, atau pengembangan sindrom gangguan pernapasan akut dalam 10 hari.

Temuan ini tidak mendukung penggunaan hydroxychloroquine pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 pneumonia, kata tim yang dipimpin oleh Matthieu Mahevas, dari departemen kedokteran internal di Rumah Sakit Henri-Mondor, Publique-Hopitaux de Paris.

Penelitian kedua, dipimpin oleh Qing Xie, dari departemen penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Shanghai Jiao Tong, dilakukan di Cina dan melibatkan 150 orang dewasa yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 yang ringan atau sedang. Setengah menerima hydroxychloroquine selain perawatan standar dan yang lainnya hanya menerima perawatan standar.

Kedua kelompok memiliki tingkat pemulihan COVID-19 yang sama setelah 28 hari, tetapi mereka yang menerima hydroxychloroquine mengalami lebih banyak efek samping. Ada sedikit perbedaan dalam pengurangan gejala dan waktu untuk menghilangkan gejala antara kedua kelompok pasien.

Temuan ini tidak mendukung penggunaan hydroxychloroquine untuk mengobati pasien dengan COVID-19 yang persisten dan sedang, kata para penulis penelitian dalam rilis berita jurnal BMJ.

Administrasi Makanan dan Obat-obatan A.S. sekarang memperingatkan terhadap penggunaan obat di luar uji klinis atau pengaturan rumah sakit karena risiko masalah irama jantung.

Di Indonesia sendiri masih menjadi protokol pengobatan sebagaimana tercantum dalam Informatorium Obat COVID-19 yang dikeluarkan Badan POM.

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

4 hari ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

4 hari ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

4 hari ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

4 hari ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

1 minggu ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

1 minggu ago