Eksipien

Kegunaan dan Kebutuhan Propilen Glikol sebagai Eksipien Sediaan Likuid

Majalah Farmasetika – Sediaan likuid merupakan sediaan wujud cair yang mengandung satu atau lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi stabil dalam medium yang homogen pada saat diaplikasikan. Eksipien merupakan bahan selain zat aktif yang ditambahkan dalam formulasi suatu sediaan untuk berbagai tujuan dan fungsi.

Propilen glikol merupakan salah satu eksipien yang sering digunakan dalam sediaan likuid. Propilen glikol banyak digunakan sebagai pelarut dan pembawa khususnya untuk zat-zat yang yang tidak stabil atau tidak dapat larut dalam air.

Menurut badan pusat statistika, pada tahun 2017 kebutuhan propilen glikol di Indonesia sebesar 39.816.222 kg/tahun atau sekitar 39.816 ton/tahun.

Eksipien dalam formulasi sediaan likuid

Sediaan likuid merupakan sediaan wujud cair yang mengandung satu atau lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi stabil dalam medium yang homogen pada saat diaplikasikan.

Eksipien merupakan bahan selain zat aktif yang ditambahkan dalam formulasi suatu sediaan untuk berbagai tujuan dan fungsi. Eksipien merupakan zat tambahan yang tidak mempunyai efek farmakologi.

Eksipien dapat meningkatkan kualitas fisik obat dengan mempengaruhi transport obat dalam tubuh, mencegah kerusakan sebelum sampai ke sasaran, meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas, meningkatkan stabilitas obat, menjaga pH dan osmolaritas, menstabilkan emulsi, mencegah disosiasi zat aktif dan memperbaiki penampilan sediaan.

Kriteria eksipien yang baik ialah harus netral secara fisiologis, stabil, tidak mempengaruhi bioavaibilitas obat, sesuai peraturan undang-undang. Propilen glikol merupakan salah satu eksipien yang sering digunakan dalam sediaan likuid. Namun belum ada perusahaan dalam negeri yang memproduksi propilen glikol.

Propilen glikol

Propilen glikol merupakan cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau. dapat bercampur dengan air, aseton, kloroform, larut dalam eter, dan dalam beberapa minyak esensial, tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.

Propilen glikol banyak digunakan sebagai pelarut dan pembawa khususnya untuk zat-zat yang yang tidak stabil atau tidak dapat larut dalam air. Dalam kondisi biasa, propilen glikol stabil dalam wadah yang tertutup baik dan juga merupakan suatu zat kimia yang stabil bila dicampur dengan gliserin, air, atau alkohol.

Propilen glikol secara umum merupakan pelarut yang lebih baik dari gliserin dan dapat melarutkan berbagai bahan, seperti kortikosteroid, fenol, obat-obatan sulfa, barbiturat, vitamin A dan D, alkaloid. Propilen glikol memiliki kekurangan yaitu mudah menguap.

Perkembangan di Indonesia 

Kebutuhan propilen glikol di dalam negeri dalam beberapa tahun ini meningkat. Menurut badan pusat statistika, pada tahun 2017 kebutuhan propilen glikol di Indonesia sebesar 39.816.222 kg/tahun atau sekitar 39.816 ton/tahun. Namun belum ada perusahaan dalam negeri yang memproduksi bahan ini, sehingga seluruh kebutuhan untuk industri masih mengandalkan dari pasokan impor. Dari keterangan di atas, propilen glikol sangat dibutuhkan di Indonesia sehingga pendirian pabrik propilen glikol sangat diperlukan.

Propilen glikol digunakan dalam berbagai sektor industri di Indonesia seperti industri makanan, industi kosmetik, dan industri cat. Selain itu, dalam industri farmasi sendiri, propilen glikol digunakan untuk formula obat terutama pada sediaan likuid.

Kesimpulan

Propilen glikol merupakan eksipien yang banyak digunakan sebagai pelarut dan pembawa dalam sediaan likuid. Kebutuhan propilen glikol di dalam negeri dalam beberapa tahun ini meningkat sehingga pendirian pabrik propilen glikol di Indonesia sangat diperlukan.

Sumber :

Allen, L. V., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Rowe, R. C., Sheskey, P. J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Assosiation.

Badan Pusat Statistika (BPS). 2018. Statistic Indonesia. Tersedia secara online di www.bps.go.id.

Penulis : Kirka Dwi Aprial, Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Sistem Penghantaran Obat Terkontrol untuk Mengatasi Tingkat Kepatuhan Pasien

Majalah Farmasetika – Salah satu penyebab gagalnya terapi pengobatan pada pasien adalah tingkat kepatuhan yang…

2 hari ago

Liposom sebagai Penghantaran Obat Tertarget untuk Terapi Kanker

Majalah Farmasetika - Metode utama dalam pengobatan kanker meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi. Namun…

2 hari ago

Pentingnya CAPA dalam Menjaga Mutu Produk pada Distribusi Farmasi

Majalah Farmasetika - Distribusi farmasi merupakan salah satu tahapan kritis dalam rantai pasok obat, dimana…

2 minggu ago

Tablet Coating : Tak Sekadar Estetika, Namun Penjaga Stabilitas Juga

Majalah Farmasetika – Pada industri farmasi, serangkaian proses pembuatan obat dilakukan dengan tetap memperhatikan mutu…

3 minggu ago

Suplemen Kolagen Viral Byoote vs Coolvita vs Noera, Mitos atau Fakta : Benarkah Sampai ke Kulit?

Majalah Farmasetika - Fenomena kolagen minum tak terbantahkan. Tapi, sebagai farmasetika, kita harus bertanya: Bagaimana…

3 minggu ago

Alasan Obat Jerawat Benzolac (BPO) Bisa Bikin Sunscreen Azarine (Avobenzone) Gagal Melindungi?

Majalah Farmasetika - Banyak pejuang jerawat tidak sadar. Menggabungkan Benzoyl Peroxide dengan filter sunscreen yang…

3 minggu ago