Majalah Farmasetika – Penelitian terbaru yang diterbitkan di Nature Medicine (7/8/2020) telah menemukan pendekatan baru untuk memprediksi bayi mana yang akan mengembangkan diabetes tipe 1 (T1D) dengan menggabungkan beberapa faktor yang memengaruhi risiko T1D, menurut siaran pers (10/8/2020).
Para peneliti mengikuti 7.798 anak berisiko tinggi mengembangkan T1D sejak lahir selama 9 tahun dari 7 situs internasional.
Studi tersebut, yang dikenal sebagai TEDDY, memberikan data yang cukup untuk memungkinkan para peneliti mengembangkan metode yang menggabungkan beberapa faktor yang memengaruhi kemungkinan seorang anak mengembangkan T1D. Skor risiko gabungan ini menggabungkan genetika, faktor klinis seperti riwayat keluarga diabetes, dan jumlah autoantibodi pulau langerhans, yang merupakan penanda biologis yang diketahui terlibat dalam T1D, dikutip dari pharmacytimes.
Para peneliti menemukan bahwa pendekatan gabungan secara signifikan meningkatkan prediksi anak-anak mana yang akan mengembangkan T1D, yang berpotensi memungkinkan konseling risiko diabetes keluarga yang lebih baik, menurut penelitian tersebut. Selain itu, pendekatan baru menggandakan efisiensi program untuk menyaring bayi baru lahir untuk mencegah ketoasidosis, di mana kekurangan insulin menyebabkan darah menjadi terlalu asam.
“Saat ini, 40% anak yang terdiagnosis T1D mengalami komplikasi ketoasidosis yang parah,” kata Lauric Ferrat, MD, penulis utama dari penelitian ini .
“Untuk anak-anak yang sangat muda ini mengancam nyawa, mengakibatkan perawatan intensif yang lama dan dalam beberapa kasus bahkan kelumpuhan atau kematian. Menggunakan pendekatan gabungan baru kami untuk mengidentifikasi bayi mana yang akan mengidap diabetes dapat mencegah tragedi ini, dan memastikan anak-anak berada di jalur pengobatan yang benar sejak dini, yang berarti kesehatan yang lebih baik. ” lannjutnya.
Para peneliti mengatakan pendekatan gabungan dapat diluncurkan untuk memprediksi timbulnya penyakit lain dengan komponen genetik yang kuat yang dapat diidentifikasi di masa kanak-kanak, seperti penyakit celiac.
Sumber : New test better predicts which babies will develop type 1 diabetes. University of Exeter. https://www.exeter.ac.uk/news/research/title_809132_en.html. Published August 7, 2020.
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…