Majalah Farmasetika – Pfizer Inc mengatakan pada Selasa (15 September) peserta uji klinik menunjukkan sebagian besar efek samping ringan hingga sedang ketika diberi vaksin virus korona (COVID-19) eksperimental perusahaan atau plasebo dalam studi tahap akhir yang sedang berlangsung.
Perusahaan mengatakan dalam presentasinya kepada investor bahwa efek samping termasuk kelelahan, sakit kepala, menggigil dan nyeri otot. Beberapa peserta dalam uji coba juga mengalami demam – termasuk beberapa demam tinggi.
Datanya tidak jelas, artinya Pfizer tidak tahu pasien mana yang menerima vaksin atau plasebo.
Kathrin Jansen, kepala penelitian dan pengembangan vaksin Pfizer, menekankan bahwa komite pemantauan data independen “memiliki akses ke data yang tidak dapat dibutakan sehingga mereka akan memberi tahu kami jika mereka memiliki masalah keamanan dan belum melakukannya hingga saat ini.”
Perusahaan telah mendaftarkan lebih dari 29.000 orang dalam uji coba 44.000 sukarelawan untuk menguji vaksin Covid-19 eksperimental yang dikembangkannya dengan mitra Jerman BioNTech.
Lebih dari 12.000 peserta studi telah menerima dosis kedua dari vaksin tersebut, kata eksekutif Pfizer pada panggilan konferensi investor.
Komentar tersebut menyusul uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca yang ditunda di seluruh dunia pada 6 September setelah efek samping yang serius dilaporkan pada seorang sukarelawan di Inggris.
Uji coba AstraZeneca dilanjutkan di Inggris dan Brasil pada hari Senin setelah lampu hijau dari regulator Inggris, tetapi tetap ditangguhkan di Amerika Serikat.
Pfizer mengharapkan kemungkinan akan ada hasil apakah vaksin itu berfungsi pada bulan Oktober.
“Kami yakin – mengingat profil kekebalan yang sangat kuat dan juga profil praklinis … bahwa kemanjuran vaksin kemungkinan besar mencapai 60 persen atau lebih,” kata Chief Scientific Officer Pfizer Mikael Dolsten.
Sumber : Pfizer says coronavirus vaccine study shows mostly mild-to-moderate side effects https://www.straitstimes.com/world/united-states/pfizer-says-coronavirus-vaccine-study-shows-mostly-mild-to-moderate-side-effects
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…