Majalah Farmasetika – Sebanyak 803 orang apoteker terkonfirmasi COVID-19, dengan 640 orang dinyatakan sembuh dan 6 orang meninggal. Selain itu, terdata 283 orang kontak erat dan 723 orang melakukan isolasi mandiri.
Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si, sebagai Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis, Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dalam konferensi pers yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari kantor Graha BNPB Jakarta (22/9/2020) dengan topik “Benteng Terakhir Penanganan Covid-19″ .
Turut hadir pula Prof. Dr. dr. Akmal Taher Sp U (K), Ketua Bidang Penanganan Kesehatan STPC-19, dr. Daeng Faqih S.H, M.H., Ketua Umum PB IDI, dan Dr. Emi Nurjasmi, MKes., Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
“Saat ini apoteker bersama dengan dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya melakukan pelayanan langsung dengan masyarakat terutama terkait obat di apotek, rumah sakit, maupun puskesmas. Sehingga yang menjadi perhatian sekarang adalah bagaimana keselamatan mereka, PP IAI sudah menyampaikan SOP dan pedoman layanan pada saat pandemik sehingga tetap dapat melakukan pelayanan kefarmasian dengan baik” ujar Keri Lestari.
“Hingga saat ini, sekitar 800 apoteker terpapar COVID-19, ada yang sembuh, isolasi mandiri, ada juga yang meninggal. Namun, ini semua merupakan salah satu pengabdian profesi yang harus dilakukan, apapun yang terjadi, apoteker harus tetap bersama dengan masyarakat terutama dalam penggunaan obat rasional, efektif, dan memiliki kemanfaatan untuk masyarakat” lanjutnya.
Dalam rilis beritanya, masyarakat Indonesia dan pemerintah sangat menghargai kerja keras dan dedikasi seluruh tenaga kesehatan – mulai dari dokter, perawat, apoteker, petugas laboratorium, dan petugas medis lainnya – yang secara total berjuang memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan merawat para pasien yang terpapar virus baru itu.
Dalam beberapa kali kesempatan, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan apa yang dilakukan Tim Satgas tidak sebanding dengan pengorbanan yang sudah diberikan para tenaga kesehatan selama wabah ini.
Pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada seluruh tenaga kesehatan di Indonesia yang melakukan risiko tinggi atas pengabdiannya ini. Dukungan diberikan sepenuhnya kepada para dokter dan nakes agar mereka bekerja dengan baik, termasuk ketersedian fasilitas tes PCR, alat pelindung diri, dan sebagainya. (Red./NW)
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…