Formulasi

Masker Ubi Cilembu dan Kayu Manis, Solusi Baru Pencegah Jerawat

Majalah Farmasetika – Tim Program Krativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Padjadjaran tahun 2020 berkreasi untuk membuat produk masker organik dari ubi cilembu dan kayu manis.

Mengenal ubi cilembu

Tanaman ubi jalar (Ipomea batatas L.) merupakan komoditas pangan yang memiliki tipe pertumbuhan tegak atau merambat (menjalar). Panjang batang tanaman bertipe tegak antara 1 – 2 m, sedangkan pada tipe merambat (menjalar) antara 2 – 3 m. Dalam pertumbuhannya, ubi jalar menghendaki tanah gembur dengan aerasi yang baik. Tanaman ini memiliki beberapa nama, seperti ketela rambat, huwi boled (sunda), sabrang (jawa), katelo, ubi pelo, gadong (Sumatera), sweet potato (inggris) dan shoyu (Jepang).

Sumedang memiliki varietas endemik ubi jalar, yaitu ubi jalar cilembu, yang hanya tumbuh optimal di daerah spesifik. Sebagaimana kita ketahui bahwa ubi jalar cilembu ini memiliki rasa yang berbeda dengan ubi-ubi lain. Umumnya ubi cilembu dikonsumsi dengan cara dibakar atau direbus. Rasa dari ubi cilembu cenderung lebih manis seperti madu. Rasa manis tersebut dipengaruhi oleh proses hidrolisis pati sebagai polisakarida menjadi disakaridan dan monosakarida sebagai sumber kemanisan. Keunikan tersebut dipengaruhi oleh kondisi tanah dan iklim lokasi budidaya.

Ubi cilembu bisa dibuat masker perawatan wajah

Ternyata, dibalik rasanya yang berbeda dari ubi-ubi lain, selain dikonsumsi, ubi cilembu dapat digunakan pula untuk bahan perawatan wajah, yaitu masker organik. Ubi cilembu memiliki kandungan pati sebesar 20-30%, dimana umumnya masker wajah, terutama masker organik terbuat dari bahan utama yang mengandung pati.

Kandungan lainnya, seperti karoten dan likopen juga tergolong tinggi, sebagaimana telah diketahui bahwa kedua kandungan tersebut merupakan zat antioksidan yang dapat bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas. Menurut Syafaatur (2015), kandungan senyawa likopen pada ubi cilembu cukup tinggi, sedangkan kandungan karotennya adalah sekitar 0,205-0,254 µg/100 g.  

Kombinasi serbuk ubi dengan kayu manis diketahui dapat mencegah kemunculan jerawat pada kulit, mencerahkan wajah dan menangkal radikal bebas. Hal tersebut dipengaruhi oleh kandungan cinnamaldehyde dan proantosianidin   yang berpengaruh sebagai  antibakteri.

Cara membuat masker dari ubi cilembu

Tim PKM-K Universitas Padjadjaran yang beranggotakan Ismi Estian Wardani, Ersa Fadhilaj, Ayu Utami Dewi, Annisa Atusholihah, Shafira Ayuning Lestari, dengan pembimbing Dr. rer. nat Anis Yohana Chaerunisaa berkreasi untuk membuat produk masker organik dari ubi cilembu dan kayu manis.

Dalam cara pembuatannya, yang pertama ubi dicuci dan diiris tipis-tipis. Kemudian ubi dikeringkan menggunakan microwave  dengan frekuensi 2450 MHz, 300 watt selama 4 jam agar kandungan karoten tidak hilang secara drastis.

Selanjutnya, ubi dihaluskan menggunakan mesin penggiling lalu dikombinasikan dengan serbuk kayu manis dengan perbandingan bahan yang telah di formulasikan. Produk tersebut dikemas menggunakan kemasan berbahan aluminium dengan ziplock untuk menjaga kesterilan produk.

Hasil produk olahan ubi cilembu dan kayu manis

Rencananya produk tersebut akan dijual secara online melalui e-commerce shopee, tokopedia dan bukalapak serta secara offline dengan cara dititipkan ditoko oleh-oleh di daerah Sumedang dan Bandung.

Daftar Pustaka

Hernani dan Raharjo, M., 2006, Tanaman Berkhasiat Antioksidan, Penebar Swadaya, Jakarta

Purwono dan Heni Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Syafaatur, N., Panji, Reka, Rika, dan Cikra. 2015. Perbandingan Kadar Likopen pada Manilkara zapota L., Gnetum gnemon L., Ipomea batatas L., dan Momordica charantia L. dengan Menggunakan Campuran Solven n-Heksan, aseton, dan Etanol. Jurnal Farmasi Sains dan Terapan 2(1)

Triwnawati, W., Suter K., Suastika K., Putra N. K. 2014. Pengaruh Metode Pengeringan terhadap Kandungan Antioksidan, Serat Pangan dan Komposisi Gizi Tepung Labu Kuning, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 3(4): 135-140.

Penulis :

Ismi Estian Wardani, Ersa Fadhilaj, Ayu Utami Dewi, Annisa Atusholihah, Shafira Ayuning Lestari, Dr. rer. nat Anis Yohana Chaerunisaa. Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.

Ersa fadhilah

Share
Published by
Ersa fadhilah

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

3 hari ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

3 hari ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

3 hari ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

3 hari ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

7 hari ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

7 hari ago