Majalah Farmasetika – Luka bakar adalah kondisi dimana rusaknya atau hilangnya jaringan akibat kontak kulit dengan panas, seperti api, air mendidih, bahan kimia korosif, sengatan listrik, dan radiasi (Anggowarsito, 2014). Luka bakar di Indonesia memiliki prevalensi yang cukup tinggi, yaitu pada tahun 2013 sebesar 0.7% dan telah mengalami penurunan sebesar …
Read More »Zat Tambahan di Vaksin COVID-19 dan Reaksi Alergi yang Wajib Diketahui
Majalah Farmasetika – Tanpa disadari vaksin COVID-19 yang diberikan kepada masyarakat banyak mengandung zat pendukung atau tambahan dibanding bahan aktif nya. Dari vaksin polio hingga batuk rejan, TBC, dan tetanus, telah dilakukan vaksinasi untuk berbagai hal sejak lama. Lebih dari 100 tahun, sebenarnya. Vaksin tersebut mungkin terlihat sedikit berbeda, tetapi …
Read More »Mengenal Sediaan Emulsi dan Sistem High Internal Phase Emulsion (HIP)
Majalah Farmasetika – Emulsi merupakan system dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Campuran dari kedua fase yang terdapat pada emulsi dapat bergabung karena adanya penambahan zat pengemulsi (emulsifier) yang dapat menstabilkan emulsi tersebut. Pada kehidupan sehari-hari banyak sekali pengaplikasian dari emulsi …
Read More »Mahasiswa Unpad Ciptakan Pasta Gigi Bentuk Tablet Ramah Lingkungan
Majalah Farmasetika – Pasta gigi yang beredar saat ini menggunakan wadah berbahan plastik yang bisa mencemari lingkungan. Empat mahasiswa Universitas Padjadjaran berinovasi untuk membuat pasta gigi berbentuk tablet sehingga ramah lingkungan. Produk yang diberi nama “Ellite” ini dikembangkan sebagai solusi mengurangi limbah plastik akibat penggunaan pasta gigi. Para mahasiswa tersebut …
Read More »Stabilitas Sediaan Suspensi Dilihat dari Aspek Electrical Double Layer dan Zeta Potensial
Majalah Farmasetika – Suspensi adalah sistem dispersi di mana partikel padat tidak dapat larut dalam pembawanya (air). Suspensi merupakan bentuk sediaan cair yang dapat dipilih untuk jenis obat yang tidak larut dalam air. Apoteker sebagai formulator harus mengenali sifat dari zat aktif yang akan diformulasi menjadi sediaan. Suspensi memiliki kecenderungan …
Read More »Mengenal Teknologi Nanosuspensi dan Kegunaannya di Bidang Farmasi
Majalah Farmasetika – Beberapa tahun terakhir penelitian baru tentang penghantaran obat yang ditinjau dari entitas kimia mengalami peningkatan tetapi masalah utama dari sebagian besar zat aktif adalah sulit atau tidak dapat larut dalam air. Lebih dari 40% kandidat memiliki kelarutan yang buruk dalam air, dan membuat kandidat obat tersebut memiliki …
Read More »Masker Ubi Cilembu dan Kayu Manis, Solusi Baru Pencegah Jerawat
Majalah Farmasetika – Tim Program Krativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Padjadjaran tahun 2020 berkreasi untuk membuat produk masker organik dari ubi cilembu dan kayu manis. Mengenal ubi cilembu Tanaman ubi jalar (Ipomea batatas L.) merupakan komoditas pangan yang memiliki tipe pertumbuhan tegak atau merambat (menjalar). Panjang batang tanaman bertipe tegak antara …
Read More »Peran Alkohol dalam Formulasi Obat di Tengah Pro Kontra Kehalalannya
Majalah Farmasetika – Obat adalah sedian yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit agar kulitas hidup seseorang yang sakit kembali baik. Salah satu bentuk sediaan obat adalah likuid (cair). Dalam formulasi atau pembuatan sediaan diperlukan dua komponen yaitu zat aktif atau obat itu sendiri dan eksipien yaitu zat yang ditambahkan agar sediaan …
Read More »Mengenal Parameter Kestabilan Sediaan Suspensi
Majalah Farmasetika – Sebagai anak farmasi, tentunya sudah mengetahui apa itu sediaan suspensi itu, tapi dengan masyarakat awam? mereka belum tentu mengetahui, sebagaian dari mereka hanya mengetahui sediaan oral itu dalam bentuk tablet, kapsul, dan sirup. Terlebih terkait bagaimana parameter kestabilaan obat dalam bentuk suspensi. Apa Suspensi itu ? Suspensi …
Read More »Mengenal Chemical Enhancer pada Formulasi Sediaan Transdermal
Majalah Farmasetika – Pengobatan topikal berarti perlakuan obat terhadap kulit yang bersifat local atau tidak bertujuan untuk menghantarkan obat menuju sirkulasi darah. Penghantaran obat secara transdermal diartikan sebagai sebuah situasi dimana obat akan berdifusi melewati lapisan-lapisan kulit yang berbeda menuju sirkulasi sistemik untuk meinmbulkan respon terapetik, contohnya pada penanganan hipertensi …
Read More »