Recent Posts

Pasca Visitasi LAM-PTKes, Unpad Siap Buka Program Spesialis Farmasi Nuklir

Majalah Farmasetika – Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) akan segera membuka program studi baru, yaitu Spesialis Farmasi Nuklir. Langkah ini dimulai setelah dilakukan asesmen kelayakan oleh tim evaluator dari LAM-PTKes di Gedung Koeswadji serta di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, pada Kamis (26/9/2024). Hasil asesmen tersebut menunjukkan bahwa Unpad …

Read More »

Keri Lestari Berhasil Kumpulkan Suara Terbanyak Ketua Kolegium Farmasi

Majalah Farmasetika – Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si. mengumpulkan suara terbanyak sebagai kandidat Ketua Kolegium Farmasi Indonesia dalam pemilihan yang berlangsung ketat, mendahului dua kandidat kuat terdekat lainnya. Dengan perolehan 4.626 suara, Prof. Keri unggul jauh dari apt. Drs. Budi Raharjo, Sp.FRS. yang mendapatkan 3.126 suara, serta Prof. apt. …

Read More »

Waspada! Pemilih Ketua Kolegium Farmasi Bisa dari Akun Satusehat Palsu

Majalah Farmasetika – Baru-baru ini, terdapat kekhawatiran terkait penyalahgunaan data diri Kartu Tanda Penduduk (KTP) dalam proses pemungutan suara kolegium, khususnya di bidang farmasi. Secara ideal, hanya voter yang sesuai dengan profesi terkait, seperti apoteker, yang seharusnya memiliki akses untuk memberikan suara. Voter ini pun wajib memiliki akun tervalidasi di …

Read More »

Profil Kandidat Ketua Kolegium Farmasi 2024, Yuk Voting Sekarang Juga!

Majalah Farmasetika – Pemilihan Ketua Kolegium Farmasi 2024 akan segera dilaksanakan dengan beberapa kandidat yang memiliki latar belakang akademik dan pengalaman yang mengesankan. Berikut adalah profil lengkap dari masing-masing kandidat serta informasi mengenai mekanisme voting. Daftar Kandidat Prof. apt. Muchtaridi, Ph.D. Latar Belakang: Guru Besar di Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran …

Read More »

Telah Dibuka! Seleksi Calon Anggota Kolegium Kesehatan Indonesia Tahun 2024

Majalah Farmasetika – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi membuka pendaftaran bagi tenaga medis dan kesehatan yang ingin berpartisipasi dalam Seleksi Calon Anggota Kolegium Kesehatan Indonesia. Kolegium Kesehatan Indonesia akan menjadi bagian penting dalam mengoordinasikan pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan terkait berbagai disiplin ilmu kesehatan. Posisi yang Tersedia 1 Ketua (merangkap …

Read More »

Ketentuan Konsil, Kolegium, dan Majelis Disiplin dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024: Mengawal Standar dan Mutu Kesehatan Nasional

Majalah Farmasetika – Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 hadir sebagai pedoman penting dalam melaksanakan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Beberapa elemen penting yang diatur melibatkan Konsil, Kolegium, dan Majelis Disiplin Profesi. Artikel ini akan membahas peran masing-masing lembaga tersebut dalam menjaga standar profesi medis dan kesehatan di …

Read More »

Pedoman Baru Kemenkes: Wajib SKP untuk Perpanjangan Izin Praktik, Tingkatkan Kompetensi Tenaga Medis

Majalah Farmasetika – Kementerian Kesehatan Indonesia telah merilis pedoman baru melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No. HK.01.07/MENKES/1561/2024. Pedoman ini mengatur pemenuhan Satuan Kredit Profesi (SKP) bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan, sebagai salah satu syarat untuk memperpanjang Surat Izin Praktik (SIP). Pedoman ini merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang No. 17 …

Read More »

Zevtera, Antibiotik Ceftobiprole Medocaril Untuk Mengobati Staphylococcus Aureus Bacteremia (Sab)

Majalah Farmasetika – Staphylococcus aureus, merupakan patogen Gram-positif, Koagulase-Positif yang termasuk dalam Staphylococcaceae dengan bentuk bulat yang membentuk gugusan seperti anggur, yang merupakan bakteri komensal yang sering kali hadir tanpa gejala pada bagian tubuh manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada aliran darah, kulit dan jaringan lunak serta saluran pernapasan …

Read More »

Ryteloᵀᴹ: Terobosan Baru Dalam Pengobatan Myelodysplastic Syndroms Pada Pasien Risiko Rendah

Majalah Farmasetika – Myelodysplastic syndroms (MDS) adalah penyakit langka yang mengancam jiwa. Penyakit ini dibedakan dalam dua kelompok, yakni kelompok risiko rendah (low risk to intermediate 1/LR-MDS) dan risiko tinggi (intermediate 2 to high/HR-MDS). Satu-satunya terapi kuratif yang dapat dilakukan adalah dengan transplantasi sel punca, tetapi pelaksanaannya di Indonesia masih …

Read More »